Selasa, 07 Februari 2006

"Mahasiswa Bakar Bendera Denmar di Perwakilan Kantor Uni Eropa di Banda Aceh"

Banda Aceh, Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Anti Pelecehan hari ini(selasa,07/02/06) melakukan aksi protes ke kantor perwakilan Uni Eropa di Banda Aceh berkaitan dengan munculnya karikatur Nabi Muhammad di Denmark.
Para mahasiswa yang tergabung dari universitas negeri dan PTS juga dari berbagai organisasi kepemudaan dan Paguyuban tiba di kantor perwakilan Uni Eropa pukul 11:40 wib dengan menggunakan dua unit bus damri, satu unit mobil pick up, satu unit mobil pribadi dan puluhan sepeda motor.
para mahasiswa juga turut mengusung puluhan poster dan sebuah spanduk besar yang sangat mencolok dengan tulisan "Denmark Go To Hell". poster-poster tersebut diantaranya berisi kritikan pedas dan protes yang ditujukan kepada Denmark. diantaranya adalah "Denmark the Real Devil" dan "Denmark, Jyllands-Posten Go to Hell".
para mahasiswa meminta perwakilan Denmark untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat muslim di Aceh khususnya dan dunia umumnya. mereka menilai apa yang dilakukan oleh Harian Jyllands-Posten dengan menerbitkan gambar Nabi Muhammad merupakan penghinaan yang amat melecehkan umat muslim diseluruh dunia. karena itu mereka dalam pernyataan sikapnya menuntut agar pemerintahan Denmar menarik izin peredaran harian terkemuka di Denmark tersebut.
Kasus ini berawal saat seorang penulis Denmark, bernama Kåre Bluitgen, berencana menerbitkan sebuah buku yang berkisah tentang Nabi Muhammad SAW. Kalau tak ada aral melintang, buku itu akan terbit dua pekan lagi. Namun, si penulis ini tidak berani memberikan ilustrasi gambar pada bukunya itu. Alasannya, takut dianiaya dan ditekan Islam ekstrimis.Nah, Jyllands-Posten lantas berinisiatif merespons rasa takut Bluitgen. Harian itu mengundang 40 ilustrator untuk menggambar ilustrasi Nabi Muhammad. Dan pada 30 September lalu, sebanyak 12 gambar terbaik dipublikasikan dalam terbitan khusus edisi mingguan.
dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh Khalid Ashim selaku presiden mahasiswa Unsyiah mahasiswa juga menuntut agar pemerintah RI menarik duta besar Indonesia untuk Denmark hingga masalah ini selesai dan membekukan kerja sama dengan NGO yang berasal dari Negara itu yang saat ini berada di Aceh. selain itu mereka juga menuntut agar PBB bertindak tegas dalam hal ini, " karena ini menyangkut dengan seluruh masyarakat muslim yang ada diseluruh dunia. jadi PBB harus turun tangan bukan hanya dari pemerintahan Denmark saja".
Nadira, perwakilan KAMMI (kesatuan aksi mahasiswa muslim Aceh) mengutuk dan mengecam dengan keras apa apa yang dilakukan oleh Denmark." Denmark harus meminta maaf kepada seluruh muslim di dunia dan membuat pernyataan secara tertulis" teriaknya lantang.
sementara itu, perwakilan dari uni eropa mengaku tidak tahu menahu dengan apa yang terjadi disana, mereka tahu soal itu juga dari pemberitaan di media-media. namun mereka sangat menyesalkan apa yang terjadi disana. "kita tidak ingin kejadian serupa terulang kembali. kami juga membuka diri untuk berdialog dan berdiskusi dengan siapa saja. kami sangat menesalkan apa yang terjadi di Denmark sana." demikian tegasnya. pun begitu mahasiswa menyesalkan karena bukan perwakilan dari denmark langsung yang menemui mereka.
aksi protes semakin memanas saat mahasiswa membakar bendera Denmark. pembakaran bendera tersebut merupakan bentuk perlawanan dan kecaman sekaligus peringatan atas apa yang telah dilakukan oleh Denmark, juga kepada siapa saja agar tidak melakukan tindakan serupa. mahasiswa juga mengancam akan membakar kantor mereka apabila kasus serupa terulang kembali. disela-sela aksi mahasiswa melantunkan shalawat badar dan beberapa yel. puluhan aparat tampak berjaga-jaga dan mengawasi jalannya aksi.(ihan's)
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)