Minggu, 11 Juni 2006

{Balasan Muhibah Lafadz Cinta Dua Jiwa}

dari bibir serambi selalu saja ada getar getar selaksa jiwa yang memburai, mengalir dan bercecer di relung hati. harapanku agar ia sampai kemuaranya ke negeri nun jauh di seberang pulau sana. memeluknya, membelainya, memberikannya sandaran atau sekedar seulas senyum yang tidak begitu sempurna.

saat kaki ini gontai melangkah
pikiran melayang ke negeri lain disana
apalagi ketika aku melihat pelangi terbentang di ujung langin
semakin teringat akan perkenalan kami yang telah lalu
sebenarnya ingin sekali untuk bertemu
melepas rindu dan menceritakan banyak hal
tentang nyanyian dua jiwa padang rembulan
terbayang semangat cintanya disetiap malam-malam panjang
lalu aku meneruskan pesan cinta itu kepada setiap orang
karena aku butuh cinta dari cinta-cinta yang suci
cinta cinta yang dihiasi dengan lilin lilin berwarna merah yang menerangi jalan-jalan kehidupan
betapa aku ingin mengajaknya bersama
menelusuri lorong kecil di depan rumahku
atau sekedar mencicipi sayur asem buatanku



sebenarnya
tidak ada yang istimewa dengan persahabatan kami
hanya ada sedikit perbedaan saja
aku sering diberinya donat bertaburkan kacang dan keju bernama petuah petuah cinta
dihidangkan dengan segelas air penyejuk jiwa dipenghujung malam
agar aku kuat menjalani keseharianku di dunia ini
bersama cinta lukisan dua jiwa padang rembulan
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)