Minggu, 30 Juli 2006

"Perempuan"


kemarin sore sambil jalan-jalan nyari bakso saya dan seorang teman saya melewati sebuah toko kecil yang menjual perlengkapan perempuan, ada beberapa celana jenas model terbaru yang terpajang didepannya, juga dua buah rok yang anggun sekali. warnanya lembut dan bahannya bagus, yang pasti enak dipakai, soal harga aku tidak tahu karena memang tidak berminat membeli, mungkin juga karena tidak ada uang. inilah faktor utama pengendali jiwa konsumtif manusia, uang!!

beberapa hari yang lalu jalan-jalan di pasar tradisional, sungguh sangat banyak yang bisa dilihat, mulai dari pakaian sampai buah, pakaianpun terbagi lagi ada pakaian luar ada pakaian dalam. dari alat-alat dapur sampai perhiasan, tapi yang paling menarik adalah aksesoris perempuan yang bentuknya unik-unik, berupa gelang, kalung, bross sampai ke cincin. harganyapun bervariasi, mulai dari yang ribuan sampai yang puluhan ribu bahkan ratusan ribu. tergantung dari materialnya. tetapi tetap saja aksesoris yang ada disini tidak seberapa bila dibandingkan dengan diluar Aceh. materialnya mulai dari kayu kelapa, shell, batu alam, saga seeds sampai mutiara. yang terahir inilah yang harganya paling mahal, minimal delapan ratus ribu rupiah dan mencapai lima jutaan satu untai kalungnya. untuk sebagian orang menganggap ini tidak lebih dari upaya menghambur-hamburkan uang, tetapi tidak sedikit yang beranggapan ini adalah trend, dan tidak adasalahnya untuk dicoba dan yang terpenting punya uang. habis perkara! kata teman saya produk semacam ini adalah produk untuk memanjakan wanita. ups...
perempuan, dibandingkan laki-laki memang sudah kelewat sering dimanjakan. oleh apa saja, oleh produk kecantikan, oleh fashion, oleh mode, dan oleh oleh lainnya. lihat saja, apa ada laki-laki yang begitu telatennya ke salon sampai tiga kali seminggu, melakukan padicure dan manicure dengan teratur, senam, dan melakukan perawatan spa. dan apa ada laki-laki yang menghabiskan waktunya seharian untuk bebelanja demi mencari model baju terbaru yang beredar dipasaran. juga lihatlah model-model pakaian yang dijual dipasaran, betapa sangat mencolok antara laki-laki dan perempuan. perempuan bebas mengeksplorasikan perasaannya melalui warna-warni pakaian yang mereka pakai, melalui keragaman model dan pernak-pernik tadi. sebegitu dimanjakannyakah perempuan oleh mode?
bukan berarti lelaki warga kelas dua dalam hal mode, tetapi malah tidak disukai bila lelaki terlalu berlebihan dalam beraksesoris. bayangkan saja bila ada lelaki yang memakai kalung, gelang dan cincin secara berlebihan. justru membuat orang kehilangan simpati. bukan berarti ketika perempuan mengenakan aksesoris yang berlebihan semakin sedap dilihat, tetapi sewajarnya saja.
saya sendiri, sebagai perempuan kadang jengah juga melihat ke "overan" yang sering ditampilkan oleh para perempuan dalam bergaya. tetapi, apapun ceritanya setiap orang tentu punya selera yang berbeda, bisa girly, sporty, glamour dan macam-macam, karena itu kehadiran berbagai aksesoris tadi turut memperjelas selera seseorang. mungkin juga pribadi seseorang. bagaimana dengan anda...
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)