Minggu, 28 Januari 2007

Aneh!



semalam aku menangis lagi, tangis yang tiba-tiba dan tanpa sebab musabab yang jelas, bukan, tepatnya karena sakit, sakit sekali, tangis tanpa suara dan hanya air mata yang mengalir dalam gelap, dan ternyata air mata itu menyebabkan sakit yang teramat sakit lagi. mm...air mata memang nikmat, terlebih ketika dikeluarkan diatas sajadah merah dengan mukena putih berenda, tapi kalau setiap mengeluarkan air mata sakitnya seperti ini, memilih tidak mengeluarkan air mata bukanlah satu simbol kesombongan dan tak cengeng, sebab menangis tak selamanya harus mengeluarkan air mata, meminjam istilah kak haning, menangis tanpa air mata adalah tingkatan menangis yang paling tinggi dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melakukannya?

apakah aku termasuk salah satu dari orang-orang tertentu itu? mengingat terlalu seringnya aku menjerit, berteriak bahkan memaki tanpa suara. ah...amat berlebihan rasanya. tapi menangis seperti itu juga mempunyai kenikmatan tersendiri, orang lain tak pernah tahu kapan saat-saat kita menangis, bisa jadi ketika kita tengah tertawa riang dengan nya, atau ketika memperhatikannya berbicara, dan hati menangis.

dalam sakit dan pandangan yang mengabur, tangan yang gemetar mencoba mengirimkan sesuatu, tapi apa yang terjadi; salah alamat!!! syukurlah setelah itu aku tak sadarkan diri dan berita salah kirim itu baru terbaca besok pagi, itu pun setelah pusing tujuh keliling mencari benda mungil yang menjadi mediasi pengirim berita, dan entah bagaimana caranya kok benda itu tiba-tiba ada di lemari pakaian, padahal sebelum hilang kesadaran semalam ingat ku benda itu ku letakkan dibawah bantal tidur.

mungkinkah ketidak sadaran itu telah membawaku pada alam bawah sadar yang lainnya? mengingat terlalu seringnya aku seperti itu, berbicara ketika tidur, kadang duduk sambil tertawa memperhatikan seseorang, atau kadang mengambil pakaian dari lemari dan memakainya. aku juga heran ketika melihat dikamar tidur sudah ada stainless putih berisi air, entah kapan aku turun kedapur dan mengambil air. sebegitu anehnya kah semalam?

pagi ini pun, ketika bangun sisa demam semalam masih ada, sisa sakit semalam masih ada dan siangnya menjadi sama seperti siang yang kemarin, kembali bergetar dan hampir tak sadarkan diri lagi. dan entah gimana caranya kok jadi marah kepada kak haning, apa karena dia jauh? entahlah...

itu yang aku tak mengerti, kenapa bisa deman tiba-tiba, kenapa bisa pusing tiba-tiba, kenapa bisa gemetar tiba-tiba, kenapa bisa tidak mengantuk kalau sudah kelewat sakit tapi dilain waktu rasa ngantuk itu menyerang tiba-tiba dan biasanya kalau sudah tidur berangsur-angsur akan pulih.

menuliskannya disini berarti harus siap menerima omelan, nasehat dan serentetan petuah-petuah dari Mr. Haning besok pagi. juga aneh, tak bosan-bosannya ia menyuruhku ke dokter, berobat, beli obat, minum obat, juga tak bosan-bosan aku menjawab "tidak mau"

i luv u kakak...

han rindu

Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)