Jumat, 12 Januari 2007

catatan usang di terminal tua

hidup memang kumpulan puzzle yang rumit, tidak cukup umur belasan tahun untuk bisa memecahkan teka-tekinya. begitulah, kian hari makin banyak keanehan dalam hidup yang kutemui yang semakin membuatku tidak mengerti. belakangan aku sedikit meraba, penyebabnya adalah cinta. kadang timbul pertanyaan di hati kecil ku, kenapa cinta harus semanis ini tetapi juga sekejam ini sampai aku pelan-pelan telah berubah menjadi manusia kejam dan sadis.

aku berbicara begini bukan karena sangat mengerti soal cinta, bukan pula kerena aku pernah kecewa oleh cinta. aku beruntung sampai sekarang masih punya cinta yang mencintai ku dan aku mencintai cinta. dua lelaki hebat!

aku hanya heran pada cinta yang mabuk, cinta yang mengenyampingkan logika, cinta yang mengabaikan nasehat orang tua, cinta yang mengatakan " mari kita kawin lari!"


aku pernah jatuh cinta dan aku gila sampai hari ini, aku bisa melakukan apa saja dengan kegilaan ku sampai hari ini. dan hanya aku yang tahu kegilaan ku sampai hari ini. tapi aku punya cinta yang mengajarkan bagaimana cara mencintai yang hebat dan gila tapi menjunjung tinggi akal dan pikiran.

apapun alasannya, cinta dan mencintai adalah fitrah manusia. aku berkaca dari hidup dan kejadian, ketika malang datang memang tidak dapat ditolak. sesuatu yang tidak diinginkan pun terjadi. dan sudah begitu hukumnya.

sesuatu yang tak kurasakan membuatku mempunyai persepsi berbeda tentang dunia laki-laki, laki- laki dan perempuan sebagai satu kesatuan yang utuh dan saling membutuhkan namun terkoyak oleh banyaknya tikus-tikus yang ku temui. kadang aku begitu membenci mereka, tapi disisi lain, dua lelaki hebat ku mengejawantahkan semua itu.

aku menjadi kejam karena sering berdialog dengan mereka, jangan salahkan aku tapi salahkan tikus-tikus itu. setiap kali berdialog, ketika mata kami bertemu, ketika balasan-balasan mungil itu muncul setiap itu pula aku selalu berteriak Dasar Tikus!!! hahahahaha....dan sayangnya ada yang tidak menyadari itu. padahal aku sudah katakan dengan sangat vulgar.

sebuah catatan usang dihati dari terminal tua, saat bayangan-bayangan rindu saling berkelebat dengan kebencian dan kebengisan. bukan dendam tapi entah apa.
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)