Kamis, 01 Februari 2007

Senja Merah

Senja Merah Dilangit Tepi Barat
Dengan Pena Patah Mencoba Menggurat Nurani
Garis-Garis Bumi Yang Tak Lagi Lurus
Menggeliat Tak Kenal Batas Mata Angin
Kail Nelayan Yang Salah Tambat
Menggantung Pasir Diujung Mata Pancing
Membuat Laut Terbelah
Dua Hitungan Dalam Satu Waktu
Dua Tahun Lebih Dengan Gaya Poliandri
Melahirkan Swarna Pelangi
Dengan Bayang-Bayang Tak Jelas Yang Tak Terhitung
Melangkahi Awan Menyeberangi Langit
Berpusar Pada Mukena Putih Dan Peci Hitam Berukir
Apakah Semua Itu Tak Biasa?
Aku Pun Belum Paham Tentang Makna Tangan Kanan Dan Tangan Kiri Mu
Ku Tunggu Di Ujung Serambi
Haruskah Membelah Hati?
Tanykan Mengapa Kau Memberi Pertanda Itu


28-01-07
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)