Sabtu, 07 April 2007

Jingga

tiga hari yang lalu

malam-malam terasa begitu berat, rindu kah itu? ya, rindu yang melahirkan benci dan air mata, dendam membara tetapi bukan untuk siapa-siapa. benci dan kekesalan yang segera ingin melahirkan jingga dan biru, yang tertunda setahun yang lalu. aku berjalan untuk membeli buku petak-petak, semua hanya satu, jingga ku harus segera lahir. lahir oleh rindu dan benci bercampur dendam dan amarah.

aku lupa, tapi ketika itu menjelang malam.

telepon genggam yang bertumpuk-tumpuk, istri-istri yang menelepon suami-suami mereka. "ya, suami anda sedang "meeting". sebuah jawaban yang sangat dipaksakan, sebab suami mereka ada dalam bilik indah disudut sana, aku mengapung di udara, mendengar semuanya dengan keinginan yang luar biasa untuk segera melahirkan jingga. mereka juga bukan istri yang bodoh, sama pintarnya dengan suami-suami mereka. kehidupan mengajarkan mereka mengenal kata selingkuh. entahlah


semalam,

aku tak tidur hingga larut malam, membaca buku setebal 120 halaman kalau tidak salah, tujuanku hanya satu, ingin segera melahirkan jingga. berhalaman-halaman kertas telah dirobek dan digerai, hingga akhirnya aku menelepon seseorang "saya hanya ingin melakukan observasi dengan anda...." memaksa? mungkin, tapi dia juga bersedia. kloplah sudah....dan jingga ku akan segera lahir. semoga...........
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)