Kamis, 18 Oktober 2007

Bukan melarang rindu

belum lagi rasa rindu dan kangen terobati sudah harus kembali ketempat ini, sudah harus kembali mengisi hari-hari dengan segudang pekerjaan yang sudah menunggu untuk diselesaikan, sudah harus kembali mengisi hari-hari dengan kesendirian tanpa keluarga, tanpa ayah, ibu, dan adik. sudah harus melakukan semuanya seorang diri, bepergian seorang diri, dan beristirahat sendiri tanpa pernah ada celotehan dan sendaan adik kecil yang selalu membuat senang dan ceria di hati. tidak ada lagi yang menguntit dibelakang kala bepergian, dan tidak ada lagi yang memesan ini dan itu. dan tentunya tidak ada lagi yang merengek-rengek...." Kapan kita ke laut lagi, Kakak?"

semuanya berjalan begitu cepat, lahir, kecil, remaja, dewasa, dan tibalah saatnya harus melepas semua kerinduan-kerinduan itu dengan cara yang tidak biasa, pelan-pelan, berpisah waktu untuk sekolah, lalu kemudian berpisah hari, berminggu-minggu, berbulan hingga akhirnya bertahun-tahun. sedalam apakah rindu yang tersimpan untuk semua waktu terpisah itu? hanya rindu itu sendiri yang bisa mengatakannya.


matahari disini dan disana berbeda, matahari disini panas dan menyengat tetapi tidak bisa memberikan kehangatan, sebaliknya sekalipun disana lebih sering mendung, namun selalu ada kehangatan yang menyelimuti hati dan jiwa. mengukir senyum dan bahagia.
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)