Kamis, 18 Oktober 2007

Sebuah Catatan Kecil

cinta, masih ingat kah kamu dengan kalimat-kalimat yang dulu pernah kita ucapkan? kalimat kerinduan dengan campuran haru dan gelora yang berderu-deru dihati kita. yah, aku ingin mengulangnya kembali hari ini, saat menjelang siang, hand phone mungil di tangan ku bergetar, persis sama seperti diakhir-akhir percakapan kita pada waktu-waktu yang telah lalu, tergesa-gesa oleh waktu, terputus oleh jarak, dan hanya untuk mengabarkan, aku sudah sampai dan kau akan pergi, cinta!


membayangkan itu kembali membuatku serasa ingin menangis, bukan karena sedih, tapi entah apa, aku sendiri tidak pernah berhasil memberi nama perasaan yang ku rasakan seperti siang tadi, takut kehilangan, tapi kau memang selalu jauh dari ku, tapi juga merasa dekat, sekalipun ber mil-mil jarak yang terbentang. aku seperti bermimpi pernah ada keleluasaan yang sangat untuk bisa bersama mu, kebersamaan yang sulit dibayangkan orang-orang, karena hanya kita sendiri yang bisa mengartikan kebersamaan itu. aku tak pernah lupa subuh itu...


aku...takjub pada alur hidup yang ku lalui ini, apa namanya ini cinta? penuh kebahagiaan tapi pelengkapnya adalah air mata, penuh suka cita tapi pemandunya adalah perjuangan keras yang harus ku lalui setiap kali purnama berganti. aku...yang selalu mengatakan ingin sekali menangis dalam pelukan mu, mengapa tak pernah terjadi sampai sekarang. aku tidak bisa melakukannya, sekalipun untuk mencemberutkan wajah ku pada mu.


ku kira, dulu aku tidak benar-benar jatuh cinta kepada mu. sekarang aku tahu, cinta memang hadir dan tumbuh sendiri, kita tidak pernah membiarkannya menjadi besar, tapi ia tumbuh dan rimbun sendiri.

ah, aku menjadi benar-benar ingin menangis cinta! kau masih ingat apa yang kita obrolkan subuh itu? kau dengarkan semua apa keinginan ku, kau dengarkan semua apa harapan ku? kau dengar kan..............semuanya, sejak dulu memang tidak ada yang ku sembunyikan dari mu.

aku hanya ingin memutar ulang semua kejadian-kejadian dulu, mencoba mengumpulkan kembali puzzle-puzzle kehidupan yang dulu pernah kita susun, lalu kita uraikan kembali, karena kita yakin puzzle ini tidak boleh terbentuk utuh.

mmm....
aku...semoga kau baik-baik saja disana, di negeri baru yang akan membuat mu merenda rindu saban hari, rindu untuk mereka...dan...barangkali juga rindu untuk ku. aku telah persiapakan sesuatu jauh sebelum kau menginjakkan kaki disana, tapi kau melarangku untuk menyelesaikan sesuatu itu. dan aku tetap selesaikan, tetapi hanya untuk ku dan untuk mu berdua saja, tidak biarkan orang lain tahu seperti apa bentuk sesuatu itu, biarlah rupanya hanya kita yang tahu.


kau tahu cinta...
beberapa minggu yang lalu, betapa giatnya kita saling menguatkan, tapi itu terlewatkan dengan sendirinya, aku lupa hari...benar-benar lupa sampai harus meyakinkan diri berkali-kali. hati ku terus berdebar, karena ku pikir kau telah terbang jauh....

ini catatan kecil yang harus kau baca,
ku titipkan pada selembar kertas yang akan diterbangkan angin-angin padang pasir yang mengantarnya ke kamar tidur mu.
disini, ada cinta yang selalu menunggu mu....entah untuk apa
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)