Sabtu, 18 Oktober 2008

Tentang Mimpi

Mimpi....kerap kali mengundang senang, gembira tapi tak urung juga gelisah, senang bila mimpi itu seperti bunga yang memberi harum dan segar, gembira bila mimpi hadir seperti yang diharapkan, tapi...menjadi gelisah ketika mimpi yang datang bertolak belakang dengan keinginan si pengingin mimpi. apalagi bila adegan dalam mimpi itu terlihat jelas hingga terbayang terus menerus sampai besok pagi, bahkan sampai ia akan menceritakan mimpinya pada seseorang, ataupun sesuatu...

Seperti saya...si pemimpi yang menjadi gelisah sampai hari ini....betapa tidak, mimpi yang indah menjadi tidak menyenangkan ketika orang yang hadir dalam mimpi itu adalah orang yang tidak saya inginkan, alhasil saya menjadi geli sendiri hahaha...kadang sampai merinding hihihih....


beberapa minggu yang lalu, saat pulang kampung Ibu sempat memberi aba-aba, "Jangan terlalu sibuk bekerja..." katanya ketika itu, "Umur sudah cukup...". lanjutnya. walaupun tidak langsung mengatakan atau bertanya "kapan mau menikah" tapi itu cukuplah sebagai signal. soal umur? ah, saya merasa masih terlalu muda, masih belum pantas menjadi ibu rumah tangga, mengurus suami dan anak, diri sendiri saja jarang diurus. konon lagi harus mengurus orang lain yang dalam segala hal bertolak belakang dari saya, ya jenis kelamin, fisik, hobby, keinginan...etc. bukan...bukan itu, yang benar, saya masih ingin menikmati kesendirian ini tanpa ada yang memerintah dan mengomandoi, tanpa ada yang melarang apa yang saya kerjakan, dan tanpa ada yang protes ketika saya tidak pulang ke rumah sama sekali hahaha...dasar edan.

Sore kemarin, seorang teman mengirimkan sms yang intinya dia mendoakan saya agar cepat punya pasangan, yang baik, yang good looking, yang bisa memberi keturunan, yang kaya, yang setia, seiman, dan rajin sholat....oh teman...lengkap sekali doanya, iseng saya balik bertanya apakah semua kriteria itu ada pada dirinya? dia tak menjawab. malamnya pukul 11.16 dia memperjelas lagi doanya, meminta kepada Tuhan agar Ia senantiasa melindungiku, mempertemukanku dengan pasangan hidup yang dipilihkan Tuhan, menyenyakkan tidurku... oh... teman...

Saya tidur lagi setelah membaca pesan dari nya. tak lama berselang saya terbangun lagi, tapi bukan kerena bip sms melainkan karena saya terisak-isak. oh...ternyata saya bermimpi, mimpi menikah, tetapi bukan dengan orang yang saya cintai melainkan dengan teman satu kerja...itulah yang membuat saya sedih dan menangis, saya terisak-isak karena merasa hidup saya menjadi gelap dengan dinikahi olehnya. menjadi risih harus berdekatan dengan sangat dekat dengan lelaki itu....ah...dasar mimpi...lebih menyebalkan lagi karena perkawinan itu bukan atas dasar kemauan saya melainkan perjodohan orang tua...huh! tak berhenti saya menggerutu ketika sedang bermimpi, bahkan tangisan itu terjadi ketika saya curhat pada seorang teman perempuan saya tentang perkawinan yang tidak saya ingini ini. tetapi...dalam mimpi saya bersykur karena tiba-tiba ada anak kecil yang menjadi penghalang saya dengan suami bayangan itu.

Mimpi ini memang tidak ada kaitannya dengan dua cerita di atas, tapi Mimpi ini benar-benar membuat saya gelisah hingga pagi, tapi juga takut, karena kata orang tua kalau mimpi menikah itu pertanda akan meninggal dunia...hohohoh...semoga tidak ya Allah.







Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)