Jumat, 29 April 2011

Penjual Rindu

ku yang dibelit rindu sungguh seperti sebatang pohon yang dibelit oleh akar-akar yang rumit, menjerat dan membuat pengap, terasa sesak oleh pertanyaan terus, lalu, maka dan mengapa terjadi rindu.

walau mungkin ini tidak ada kaitannya dengan mangsa desta yang katanya sedang orbit antara april dan mei, tetapi aku menghargai diriku sendiri dengan apa yang telah dan ingin kukatakan, aku ingin menyembuhkan diriku dengan caraku sendiri, sebab kataku, seorang mangsa desta sangat menikmati hidup.maka kubiarkan saja kerumitan ini menjadi semakin rumit.

ini hanya rindu biasa, jadi menurutku tak perlu alasan untuk menjelaskannya mengapa. seluruh cinta, akumulasi perasaan dan seluruh diriku telah berhulu,bermuara ke hati seorang lelaki yang selalu menyuguhiku rindu yang berkelas.

barangkali, aku hanya bisa menduga-duga soal ini, si pemilik rindu itu serupa penjual ayam goreng yang pelit, yang hanya menjual aroma dan asap-asap surealis, sementara ia menjual dagingnya yang renyah dengan imajinasi seperti kamuflase atau sejenis fatamorgana yang terlahir dari rahim terik.

ah, dia bukanlah penjual rindu, tetapi dia pemiliki suara berat yang selalu menyisakan rindu pada setiap telinga yang pernah mendengarnya, dan aku selalu tegila-gila dengan suara berat, seperti suara lelakiku yang menggetarkan.



21 April 2011 jam 17:45

Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)