Kamis, 06 Juni 2013

Cinta seorang Engineer

TIBA-tiba saja teringat pada kenangan lama. Ini cerita milik seorang teman, waktu SMA dia menyukai seorang gadis, kebetulan gadis itu hobi menulis puisi. Saat teman saya mengutarakan niatnya si gadis mengajukannya sebuah syarat.

“Apa syaratnya,” tanya saya penasaran.
“Dia menyuruhku membuat 20 puisi dalam semalam. Puisi itu berisi pernyataan tentang perasaanku untuknya,” jawab teman saya.

Ingat dengan legenda Roro Jonggrang dari tanah Jawa? Yang meminta seribu candi dalam semalam, candi itu berwujud Prambanan sekarang. Pasti ingat dengan kisah Tangkuban Perahu di tanah Pasundan?

“Menolak secara halus barangkali, ya,” kata teman saya kemudian. Ya, seperti yang dilakukan Roro Jonggrang dan Dayang Sumbi.

Cinta itu sederhana ya? Tapi menjadi rumit saat kita memaksakan kehendak seseorang harus menjadi seperti yang kita mau. Memintanya menjadi seseorang yang romantis, puitis, atau dramatis mirip di sinetron.

Cinta itu indah, dan menakjubkan. Ketika seorang engineer dengan pengalaman teknisnya cuma bisa bilang “Love you always…” atau “Duduklah, biar kubuatkan secangkir teh untukmu,”. Hanya itu, tanpa embel-embel lain.

Ah, cinta itu terasa indah saat aku mendeskripsikannya dengan tulisan, dan engkau menerjemahkannya secara teknis. Thanks for loving me!

Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)