Rabu, 25 September 2013

25 September setahun yang lalu

Foto ilustrasi
Kurasakan wangi tubuhmu kembali menempel di hidungku. Mengingatkanku pada tatapan lekat ke manik matamu yang bercahaya. Membuatku berdebar, bergelora.

Menyadari hari ini 25 September sungguh sangat menyenangkan. Membuatku begitu gembira, berbunga-bunga, tapi juga rasa yang entah yang hinggap bertubi-tubih.

Pagi tadi aku baru saja mengecupmu mesra, berbisik di telingamu, mengucapkan sepotong kalimat yang kuyakin sangat kau sukai. Selamat ulang tahun Cinta.

Baru pagi tadi kurasakan nafasmu begitu dekat, hangat. Pagi tadi itu setahun yang lalu, saat Tuhan memberi kita kesempatan untuk bersama. Setahun rasanya seperti baru kemarin, teramat sangat singkat. Tapi menjadi sangat lama karena rindu yang terus menerus mendera. Ah, rindu... andai saja kita tahu bentuknya seperti apa. Pasti akan mudah sekali menaklukkannya. Sayangnya hingga akhir waktu ia hanya akan hadir sebagai abstraksi yang rumit. Tak berpenjelasan.

25 September adalah hari di mana aku mencuri start untuk memberimu ucapan selamat ulang tahun. Meskipun hanya sepotong ciuman basah, karena itu mestinya kuberikan esok hari. Tapi kadang-kadang kita mesti berbaik-baik dengan takdir. Meninabobokannya untuk sekali dua kali waktu, .......


Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)