Kamis, 28 Januari 2016

Menepi di Ujung Senja

Menepi di ujung senja, 
Menantimu pulang ke hatiku, 
Tempat semua cinta untukmu bermuara...

Aku suka sekali menanti senja datang, walau hanya kulakukan di balik meja kerjaku hingga hari berubah gelap. Senja mendekatkan aku denganmu, membuat kita bisa bertukar cerita tanpa perlu tersekat, membuat perasaanku terasa hangat dan meletup-letup. Seperti yang kukatakan semalam, tak ada sedetikpun waktu yang terlalui tanpa percikan rindu untukmu.

Senja melahirkan gelap yang abstrak. Bersamaan dengannya muncul rembulan yang menawarkan sepotong cahaya, membuat dunia menjadi temaran dan eksotis. Diringi bintang-bintang yang tak bosan berkerlipan, semuanya menjadi indah tanpa perlu kita jelaskan seperti apa definisinya.

Senja mengantarku pada keriuhan menuju pintu hening yang penuh imaji. Tempat di mana aku bebas bertukar rasa denganmu tanpa perlu canggung. Kau yang matematis dan aku yang penuh perasaan. Kita bertengkar kemudian saling tertawa. Mentertawakan kebersamaan kita. Menghitung hari-hari yang sepi dan berkelindan rindu.

Aku menyukai senja seperti aku yang menyukaimu yang tak pernah kutemukan alasannya.
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

3 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)