Senin, 29 Agustus 2016

Success Story; Setelah Papa Mengantarkan Receh untuk Biaya Kuliahku

Pak Andri@GoldenLifeInstitute GLI

Diiringi tepuk tangan dan hentakan musik, seorang pria berwajah oriental naik ke panggung.  Senyumnya lepas. Memperlihatkan kegembiraan hatinya yang kentara. Penampilannya kasual dengan setelan jas hitam dipadu celana jeans warna senada. Apalagi dengan postur tubuh yang ideal. Huh... tapi nggak bikin gagal fokus kok :-D

Sedetik kemudian, microphone yang dipegang oleh MC berpindah tangan. Sang MC -seorang ibu cantik berbaju merah muda- lantas turun panggung dengan anggun. Senyumnya tak kalah semringah. Sesaat sebelumnya ia baru saja memperkenalkan dengan lantang mengenai pria di atas panggung itu.

Andri Kristian Subur. Begitu MC menyebut namanya. Ayah dua putra yang juga seorang pengusaha asal Bandung. Pria ini punya latar belakang yang cukup unik, beruntung, saya sudah dapat bocorannya sejak tiga pekan lalu. 

Saking penasarannya, tak masalah harus membayar Rp 65 ribu agar bisa mengikuti seminar Pak Andri di Hotel Grand Permata Hati, Jalan Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh pada Sabtu siang, 27 Agustus 2016.  No free lunch bukan? Lagipula, saya juga penasaran pada hotel yang tadinya merupakan rumah sakit ini. Tanpa berganti nama, rumah sakit ini bersolek menjadi hotel yang keren. 

Setelah warming up sedikit, Pak Andri mulai ketuk-ketuk microphoneIt's mean acara yang sesungguhnya akan segera dimulai. Sesuai topik, Pak Andri akan membahas tentang gimana caranya kita membangun bisnis sendiri. Tepatnya bisnis yang long term, bukan yang cuma bisnis yang setahun dua tahun. Kebetulan, akhir-akhir ini saya kepikiran terus ingin punya usaha sendiri. Tapi usaha apa? Makanya saya putuskan untuk hadir di sana, siapa tahu dapat ide jitu.

Pak Andri mengawali ceritanya (baca; materi) dengan flashback ke masa lalunya. Alkisah beliau ini dulunya berasal dari keluarga yang berada. Orang tuanya pengusaha sukses. Bayangkan saja, waktu SMP ke sekolah diantar pakai Mercy keluaran terbaru tahun itu (beliau nggak nyebutin tahun berapa, tapi prediksi saya sebelum tahun 90-an). Keren banget kan guys? Orang tuanya punya puluhan truk untuk menjalankan usahanya, dan punya beberapa rumah sekaligus.

Tapi, yang namanya hidup seperti pepatah bilang roda selalu berputar, kadang di atas kadang di bawah. Nah, begitu juga yang dialami oleh orang tuanya Pak Andri. Usaha mereka bangkrut, truk yang banyak itu terpaksa dijual, begitu juga rumah-rumah mereka. Singkatnya semua aset udah nggak ada lagi. Sementara mereka harus bayar cicilan bank yang nggak sedikit. Sampai di sini saya tercenung, kok nasibnya sama amat ama saya hikz....

"Puncaknya pas saya SMA, eh bukan puncak, tapi jurang ya... karena lagi jatuh sedalam-dalamnya,kata Pak Andri dengan gaya jenaka. 

Selera humor Pak Andri cukup baik menurut saya. Ah, bukan, tepatnya ia seorang komunikator yang andal. Materi-materi yang terkesan berat dan rumit berhasil disampaikan dengan gaya kocak dan jenaka, sehingga, walaupun seminarnya setelah siang sama sekali nggak bikin ngantuk. Apalagi sesekali diselingi dengan recognize, jadinya nggak bosan. Saya merasakan aura yang positif menyebar di seluruh ruangan. 

Back to Pak Andri. Kondisi keuangan orang tuanya terus memburuk hingga ia masuk perguruan tinggi. Sebenarnya, kata Pak Andri, kekurangan uang tidaklah terlalu bikin menderita. Yang paling sakit adalah ketika melihat orang tuanya yang bahkan untuk tersenyum pun tidak bisa lagi. Hilang sudah keceriaan di wajah mereka. Lagi-lagi saya membatin, duh... kok sama ya seperti yang saya alami...

Kalau pulang ke rumah selalu dengan wajah kusut, capek, baju lusuh. "Kadang sampai rumah sudah tengah malam, kecapekan langsung tertidur di sofa. Itu di tangannya ada tiket udah lecek, bayangkan, papa saya yang tadinya ke mana-mana naik mobil pribadi sekarang naik metro mini." 
Suatu ketika Pak Andri harus bayar uang kuliah sebelum ujian. Seminggu sebelumnya ia sudah 'lapor' pada si papa. Ia menunggu, sehari, dua hari, belum ada 'sinyal' dari papa.  Di hari ketiga ia memberanikan diri untuk menanyakan, dengan enteng papanya jawab 'iya'. (Begitulah orang tua pada anak, pantang rasanya bilang tidak). 

Menunggu lagi, hari keempat, kelima...

"Kapan terakhir bayar SPP?" tanya papanya di hari H.

"Hari ini, Pa."

"Oh ya sudah... nanti papa anterin ke kampus."

"Bapak ibu Anda tahu apa yang terjadi? Itu di hari H papa saya datang ke kampus bawa uang untuk bayar SPP saya banyak sekali, banyak maksudnya karena uang yang dia bawa itu recehan, jumlahnya waktu itu lima ratus ribuan, tapi karena ada uang seribuan, uang seratusan jadinya kan banyak sekali..." sampai di sini suara Pak Andri menjadi sendu. 

Air mata saya mengambang. Apa yang ia sampaikan begitu merasuk hati. Wajah ibu saya tiba-tiba hadir di depan mata.

"Setelah uangnya saya terima papa saya pamit pulang, saya ikuti, saya ikuti sampai papa saya nggak kelihatan lagi. Papa saya ke kampus naik vespa butut, beliau diboncengin orang karena papa saya nggak bisa bawa motor. Hati saya hancur. Waktu itu saya bertekad dalam hati, mendingan saya nggak kuliah deh daripada harus memberatkan orang tua saya."

Mirisnya lagi uang-uang itu hasil utang sana-sini. Sejak saat itu Pak Andri mulai memanfaatkan peluang apa saja agar bisa menghasilkan uang sendiri. Ia  bahkan pernah menjadi pedagang sepatu dengan upah yang sangat sedikit. Menawarkan sepatu dari satu toko ke toko lainnya. Sampai akhirnya ia berhasil membangun bisnis retailnya sendiri. 

Ia sudah melalui jalan yang sangat panjang, banyak kelokan, melihat banyak fatamorgana, mengalami banyak penolakan, tantangan, tapi satu hal yang membuatnya terus bertahan. Ketika jatuh ia bangun lagi, jatuh, bangun, jatuh, bangun, jatuh lagi, bangun lagi! No short cut!

"Cita-cita saya cuma satu, saya ingin membahagiakan orang tua saya. Saya tidak tega melihat papa saya dikejar-kejar hutang, ditunjuk-tunjuk orang di mukanya dan papa saya nggak bisa berbuat apa-apa padahal beliau itu jago hampir semua cabang bela diri," katanya dengan intonasi suara yang melambat.

Waktu dua jam rasanya terlalu singkat untuk mendengarkan cerita Pak Andri. Dan apa yang saya tuliskan di sini tidaklah menggambarkan kenyataan (seminar) yang sebenarnya. Saya bersyukur bisa mendengar cerita sukses dari orang yang sudah sukses. Jadi kalau ilmunya diterapin sudah teruji duluan. Setidaknya pulang dari seminar ini saya membawa pulang satu harapan; bisa mengembalikan senyum ibu.

Banyak hal yang saya dapatkan, semangat, motivasi, inspirasi, dan yang paling penting adalah tentang keputusan. Keputusan untuk bergerak! Karena, kata Pak Andri sukses itu adalah pergerakan.[]

Sabtu, 27 Agustus 2016

Lembang, Dataran Tinggi Nan Sejuk yang Bikin Kangen

Kebun bunga Begonia Lembang @pariwisatabandung.info

"Dingin, seger, hijau, strawberrynya, makanannya enak, sate kelinci, hmmm..."

Itulah jawaban teman saat saya menanyakan apa kesannya yang pernah menginjakkan kaki di Lembang. Jawaban yang singkat, padat, namun sangat jelas.

Sekalipun tanpa bermaksud promosi, penjelasannya tentang Lembang cukup membuat saya penasaran pada salah satu dataran tinggi berhawa sejuk yang terkenal di Indonesia itu.

Seiring dengan naiknya pamor Kota Bandung, nama Lembang juga ikut naik daun. Pasalnya kecamatan yang terletak di Kabupaten Bandung Barat ini memiliki pemandangan alam yang eksotis. Sangat cocok dijadikan tujuan utama wisata bersama keluarga, pacar ataupun sahabat.

Jika Anda sering mendengar nama Gunung Tangkuban Perahu, itulah puncak tertinggi di Lembang yang mencapai 2.084 meter di atas permukaan laut. Tak heran kalau suhu di Lembang sangat sejuk, berkisar antara 17-27 derajat celcius. Tak bisa dipungkiri, keindahan kawah Tangkuban Perahu dengan legenda Dayang Sumbi dan Sangkuriang itu telah lama menjadi magnet wisatawan ke Lembang.

Di sini pula terletak Observatorium Bosscha, tempat pengamatan bintang di Indonesia yang menjadi salah satu tujuan wisata edukasi di Bandung. Tempat ini dibangun Perhimpunan Bintang Hindia Belanda pada 1923 dan selesai pada 1928. Bagi yang tergila-gila pada bunga, Lembang juga punya sejumlah kebun bunga yang bakal membuat Anda tak berhenti berdecak kagum. Di antaranya Kebun Begonia Lembang di Jalan Maribaya yang identik dengan bunga Begonia Bali, yaitu bunga tropis yang berbunga sepanjang tahun.

Selain yang disebutkan di atas, Lembang yang terdapat banyak hutan pinus dan area kebun teh ini memiliki sejumlah lokasi wisata andalah lainnya. Sebut saja Air Terjun Maribaya atau Curug Maribaya. Tempat yang terdapat sumber air panasnya itu kini lebih dikenal dengan nama Maribaya Natural Hot Spring Resort.

Setelah cukup lama ditutup untuk pengunjung, lokasi wisata ini dibuka kembali di pertengahan 2015. Dari sini wisatawan bisa terhubung ke Dago Pakar dengan menyusuri sungai dan hutan. Hmm… cocok bagi Anda yang ingin melatih stamina fisik.

Maribaya, dengan luas sekitar 6 Ha masih diselimuti hutan yang asri, pohon-pohon besar masih mudah ditemui di daerah sini. Fasilitas di sini terbilang lengkap, mulai dari kolam rendam air panas, kolam rendam kaki air panas, kolam pancing, kolam tangkap ikan, food court, yoga hill, area bermain anak hingga sky bridge di area Bale Pinton.

Bagi yang ingin uji nyali dan melatih kekompakan, bisa menjajal arena outbond di alam terbuka, pegunungan, hutan lindung maupun pedesaan.  Ada beberapa tempat yang bisa dijadikan pilihan outbond di Lembang. 

Misalnya Grafika Cikole yang terbilang cukup lengkap yang menghadirkan lokasi penginapan di tengah hutan pinus, juga restauran yang berada di jalur utama menuju Tangkuban Perahu. Beberapa permainan yang bisa dijajal di Grafika Cikole ini adalah flying fox, paintball, jaring laba-laba, jembatan burma, jembatan elvis, jembatan tali dua, turun tebing, motor TV dan yang paling seru adalah rumah pohon.

Ada juga Pine Forest Camp, terletak di timur Lembang yang menjadi area camping ekslusif yang sering menjadi lokasi untuk family gathering, outbond training, dan high rope course. Flying fox dan paintball juga tersedia di sini. Selain itu ada juga Cikole Jayagiri Resort, Ciwangun Indah Camp dan Jendela Alam.

Floating Market


Saat seseorang menyebut floating market atau pasar terapung, yang terlintas di benak barangkali sekumpulan pedagang yang memenuhi sungai-sungai di Kalimantan sana. Itu memang benar. Tapi di Lembang juga ada pasar terapung yang pastinya akan memberikan sensasi berbeda piknik Anda bersama keluarga. 

Pasar terapung ini ada di Jalan Grand Hotel No. 33 E Lembang, tidak begitu jauh dari Pasar Lembang. Dibuka setiap hari dengan waktu yang berbeda-beda. Pada hari Senin hingga Kamis, dibuka mulai pukul sembilan pagi dan tutup pukul lima sore. Sedangkan pada Jumat-Sabtu buka pukul sembilan dan tutup hingga pukul delapan malam. Khusus di hari Minggu, buka lebih awal sejak pukul delapan dan ditutup pada pukul sembilan malam.

Untuk masuk ke lokasi pasar terapug ini pengunjung membayar tiket Rp 15 ribu perorang. Bagi yang membawa kendaraan roda empat, plus uang parkir Rp 5 ribu. Serunya, tiket ini nanti bisa ditukar dengan minuman seperti kopi, cokelat panas atau lemon yang ada di pintu masuk. Hm... asyik bukan?

Floating Market Lembang @anekatempatwisata.com


Di pasar terapung ini Anda juga bisa memuaskan hasrat selera makan Anda. Ada ragam kuliner khas Lembang yang bisa Anda buru dan icipi. Misalnya aneka kuliner ikan, aneka olahan mie, rujak, sate atau ketan bakar khas Lembang. 

Jaraknya yang tak begitu jauh dari Kota Bandung menjadikan akses ke Lembang terbilang mudah. Selain sarana transportasi yang mudah, di Lembang juga tersedia banyak penginapan yang bisa disesuaikan dengan kantong. Seperti saya, Anda bisa minta rekomendasi teman atau relasi mengenai hotel di Lembang yang nyaman untuk menginap.

Atau, Anda tinggal cari informasinya di website Traveloka yang menyediakan pilihan berbagai penginapan/hotel yang sesuai keinginan. Lewat Traveloka Anda bisa mendapatkan informasi tentang hotel di Lembang atau penginapan yang sedang promo dengan cepat. 

Oh ya, Lembang ini juga menjadi lokasi beberapa pusat pendidikan lho. Yaitu Sekolah Staff dan Komando Angkatan Udara (SESKO AU), Sekolah Staff dan Pimpinan POLRI (SESPIM POLRI), Pusat Pendidikan Ajudan Jendral atau Pusdikajen dan Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI AD alias Pusdik Kowad. 

Dengan banyaknya lokasi wisata menarik ditambah letak geografis dan iklimnya yang sejuk, menjadikan Lembang banyak dikunjungi wisatawan setiap tahunnya. Bahkan mereka yang sudah pernah datang ingin kembali lagi ke sana. Seperti kata teman saya di akhir obrolan singkat kami; Lembang bikin kangen![]

Selasa, 23 Agustus 2016

Fan; Tentang Kegilaan Seorang Penggemar

youtube

MENGHABISKAN dua jam untuk menonton Fan kukira bukan penyesalan. Fan menawarkan suguhan berbeda dari sebuah film Bollywood yang lazimnya bertemakan asmara. Sama sekali tak ada bumbu-bumbu hubungan percintaan antara pria dengan seorang perempuan dalam film ini.

Fan berkisah tentang seorang pemuda bernama Gaurav (diperankan oleh Shahrukh Khan), yang menjadi penggemar berat seorang megabintang bernama Aryan Khanna (juga diperankan oleh Shahrukh Khan).

Gaurav melakukan semua hal yang lazimnya dilakukan para fan di dunia ini. Mengoleksi ratusan bahkan ribuan foto-foto idolanya, meniru gayanya, menghafal dialog-dialog tertentu dalam filmnya. Ia mendedikasikan seluruh hidupnya hanya untuk sang idola. Ia juga menyebut dirinya sebagai Aryan Khanna Junior.

Jelang ulang tahun Aryan, Gaurav berangkat ke Mumbai. Ia berniat memberikan tropi kemenangannya di kontes Super Star dan manisan titipan ibunya. Pertemuan yang sudah diidam-idamkan selama 25 tahun hidupnya. Ia naik kereta api sebagai penumpang gelap karena ingin mengikuti 'jejak' Aryan di masa lalu. Bahkan ia menginap di Delite Hotel, kamar 205, hanya untuk bernostalgia dengan masa lalu sang idolanya.

Sebagai seorang penggemar fanatik keinginan Gaurav sebenarnya sederhana saja; sapaan hangat, jabatan erat dan tanda tangan Aryan. Tapi kenyataannya tidak begitu, ia tak ada bedanya dengan ribuan penggemar Aryan yang lain.

Yang ia dapatkan justru perlakuan buruk. Aryan memenjarakannya karena suatu kesalahan yang diperbuatnya hanya untuk mencuri perhatian idolanya. Polisi bayaran Aryan menggebukinya hingga babak belur. Di luar rencana, mereka harus bertemu di penjara.

Gaurav -yang belum mengetahui perbuatan Aryan padanya- girang bukan kepalang. Sambil menahan sakit ia terus berbicara banyak hal tentang Aryan. Menunjukkan antusiasmenya yang berapi-api. Tapi yang didapatnya justru sebaliknya, sikap Aryan yang dingin. Tanpa merasa bersalah Aryan malah mengatakan dialah yang telah menyuruh polisi menangkap Gaurav dan memenjarakannya.

Kaget dan kecewa. Dua hal yang tak dapat disembunyikan Gaurav. Ia tak menyangka, sekaligus tak terima dengan perlakuan itu. Sambil menahan sakit Gaurav mencoba mengingatkan Aryan pada kalimat yang pernah diucapkan si superstar di depan kamera; tanpa mereka semua aku bukanlah apa-apa.

Tak menyerah, Gaurav terus memohon agar 'senior' memberinya waktu sedikit saja. Hanya lima menit. Tapi dengan ketus Aryan malah menjawab; mengapa aku harus memberikan hidupku lima menit untukmu, bahkan lima detik pun tidak!

Kamar Gaurav dipenuhi foto Aryan Khanna


Gaurav yang awalnya sangat mengelu-elukan Aryan balik membencinya. Berkat kemiripan wajah mereka, ia menyusun rencana jahat. Karena putus asa, Gaurav lantas menjual toko warnetnya dan pergi ke London.

Di Museum Madame Tussaud ia datang dan menyamar sebagai Aryan Khanna. Penampilannya berhasil mengecoh pengunjung. Sesuai rencana, terjadilah keonaran dan keriuhan besar. Dan ia berhasil kabur dengan manis dari kejaran petugas.

Aryan Khanna, yang saat itu sedang berada di London sebelum penerbangannya ke Drubovnik, Kroasia tak bisa mengelak dari sasaran polisi. Ia ditahan dan diinterogasi, kemudian dilepaskan karena tak ada bukti kuat. Dalam pesawat pribadinya menuju Druvonik, Aryan menerima telepon dari Gaurav. Si Junior ingin agar ia meminta maaf. Tapi dengan sombongnya Aryan malah ingin 'menunjukkan' siapa dirinya.

Di Drubovnik, pertarungan antara junior dan senior semakin seru. Penyamaran Gaurav yang sempurna menghasilkan keributan besar di sebuah pesta pernikahan. Dampaknya konser Aryan di kota itu diboikot. Para sponsor menarik diri. Tak ada satu penonton pun yang hadir.

Aksi terakhir Gaurav adalah masuk ke rumah Aryan dengan mudah setelah berhasil mengelabui istrinya. Pemuda itu masuk ke ruang kerja Aryan dan mengacak-acak isinya. Lalu meletakkan piala kemenangannya di kontes Super Star yang gagal diberikan sebagai hadiah ulang tahun Aryan.

Fan merupakan film thriller India yang dirilis pada April 2016 lalu. Pesan dari film ini menurutku dapet banget. Apalah arti seorang superstar tanpa penggemar? Apa artinya seorang aktor, aktris, penyanyi dan selebritas lainnya tanpa penggemar. Siapa yang akan memuja-muja mereka? Siapa yang akan mengelu-elukan mereka? Siapa yang akan meneriakkan nama mereka di pentas-pentas, di konser-konser, di setiap pertunjukan? Siapa yang akan mengapresiasi karya-karya mereka? Siapa yang akan merecoki mereka dan mengejar-ngejar mereka hanya untuk meminta tanda tangannya? Nggak ada!

Para selebritas bukanlah selebritas tanpa adanya penggemar. Mereka menjadi berarti dan penting karena ada fan. Penggemar. Seperti kata si Gaurav; Gaurav lah yang menciptakan Aryan!

Tapi popularitas terkadang membuat si seleb ini lupa diri dan sombong. Mereka menjadi acuh dan hanya sibuk memikirkan dirinya sendiri. Bahkan tak peduli pasa nasib para fan yang rela melakukan apa saja, termasuk rela mati demi sang idola. Persis seperti yang dilakukan Gaurav.

Selain alurnya, yang membuat film ini menarik tentu saja acting Shahrukh Khan yang sudah enggak diragukan lagi. Peran ganda aktor berlesung pipi ini membuat penonton (aku) benar-benar terkecoh. Greg Cannom berhasil mengubah Shahrukh Khan menjadi dua wajah yang berbeda.

Gaurav yang lugu, culun, polos, tapi bisa menjadi sangat ambisius kalau sudah menyangkut idolanya. Penyamaran-penyamarannya yang keren, dan gayanya yang konyol sangat menghibur. Gaurav mengingatkan kita pada 'kegilaan-kegilaan' yang dilakukan para fan sebenarnya dalam menunjukkan kefanatikan mereka pada artis pujaan.

Sementara Aryan Khanna adalah gambaran sosok superstar yang tampan, kaya dan terkenal. Kata-katanya adalah 'titah' bagi banyak orang. Di balik senyum manisnya di atas panggung ternyata menyimpan kesinisan dan keegoisan. 'Keakuan' yang sering ditunjukkan para selebritas tanpa pernah merasa bersalah.

Acting double role Shahrukh Khan dalam film ini patut diacungi jempol. Pokoknya recomended deh![]

Senin, 15 Agustus 2016

Perempuan yang Datang Menemuiku

ilustrasi

"Aku ingin kita selalu bersama."

Suaramu begitu lirih. Nyaris kalah ditelan angin pantai yang menderu-deru. Lalu kau menyentuh tangan kiriku dengan tangan kananmu, dan menggenggamnya dengan sangat erat. "Kita akan selalu seperti ini," bisikmu di telingaku.

***

Aku masih ingat dengan jelas apa yang kau katakan dan apa yang kau bisiki di telingaku ketika itu. Saat kuingat-ingat ternyata itu sudah lama sekali, sudah belasan tahun. Tapi aku masih bisa merasakan hangat nafasmu yang menempel di telingaku sore itu. Darah yang tiba-tiba berdesir dan memacu adrenalin.

Aku bahkan belum lupa pada senja yang bergerak turun meningkahi kepergian kita. Saat inipun, aku masih bisa merasakan kuatnya cengkeramanmu yang berhasil membuatku meringis. "Rupanya Xena mewarisi kekuatannya padamu," candaku saat itu.

"Kenapa kau ingin agar kita selalu bersama?"

"Karena kamu adalah sajak-sajakku. Aku ingin terus membacanya."

"Seruni, kau memulai lagi."

Bibirmu menarik segaris horizontal. Tak menjelaskan apa-apa. Seperti biasa, aku akan sabar menunggu penjelasanmu yang terputus-putus. Terus terang, bahasa-bahasamu terkadang tidak kumengerti.

Terlalu sulit untuk dipahami oleh seorang pria yang sehari-hari bekerja dengan benda-benda semacam pipa dan sejenisnya. Tapi kau adalah kekasih yang hebat, mampu membuatku candu pada sajak-sajakmu yang kau sebut sebagai 'surat cinta'.

"Seruni... kau masih diam, atau memang tak mau menjelaskan?"

"Aku sudah sering mengatakannya."

"Tapi aku ingin mendengarnya lagi, lagi, dan lagi."

"Karena kamu adalah sajak-sajakku. Aku ingin terus membacanya."

Aku menyerah. Tak ada gunanya mendesakmu atau memaksamu.

Sabtu, 13 Agustus 2016

Rindu Tak Terucap




~Jika hati berdegub kencang di malam selarut ini, percayalah, kita sedang saling merindui. Sudah kukatakan, rindu sebenar-benar rindu adalah rindu yang tak terucap~

Petang kemarin aku membaui aroma tubuhmu. Menarikku begitu dekat dan lekat, hingga bibir ini menempel bak dua kutub magnet saling bertemu. Bukan di bibirmu tentu saja, tetapi di bibir cangkir berisi bermili-mili minuman yang disebut kopi.

Setelah berpantang sekian lama, akhirnya aku takluk. 

Kopi dalam cangkir itu adalah kamu yang menjelma dalam wujud yang lain. Padamu aku selalu takluk bukan? 

Secangkir kopi dan sepotong senja sore kemarin mencapai klimaksnya malam ini. Saat angin dan hujan saling berkolaborasi memainkan harmoni. Lagi-lagi kau hadir dalam sekerat rintik hujan. Berdentang-denting mengirimkan suara ke gendang telingaku. Kenangan demi kenangan berloncatan dari alam ingat.

Dan, selain kopi, hanya kau yang bisa membuatku menjadi insomnia bukan?

Inilah jawaban dari kemarau berbulan-bulan, seperti perantau yang menemui jalan untuk pulang. Maka rindu berebut ingin berunjuk rasa. Protes! 

Kukatakan pada rindu, karena ia telah membuatku dewasa, maka rinduilah dia dengan cara yang tak biasa.[]