Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari air mata yang tumpah. Kau lihat air terjun itu? Jatuhnya seperti air matamu, dan tebingnya adalah kelopak mata. Tempat air berkumpul. Bukankah menyenangkan bagi orang-orang yang merasakan sejuknya? Membuat damai telinga yang mendengar gemericiknya. Menenangkan bagi yang menikmati tetesnya. Kabutnya melenakan pandangan. Juga jiwa. Jangan khwatir, sebab hidup diawali dengan air mata dan diakhiri dengan air mata pula. Kau ingat cerita bayi yang baru lahir dan seorang tua yang melepaskan nafas terakhirnya? Semuanya mengundang tangis. Melelehkan air mata. Seperti yang pernah kuceritakan kepadamu. Tapi, kehidupan tak pernah berhenti sampai di situ. Air mata bukanlah simbol kelemahan. Bukan pula pertanda atas ketidak berartian. Apalagi perlambang kesialan seperti yang banyak diartikan orang-orang. Mereka-mereka itu tidak pandai bersyukur. Sedang kau, aku tahu kau bukan seperti mereka. Menangislah, sebab air matamu adalah terjun yang damaikan
Bacalah tanpa harus menerima begitu saja. Berfikirlah tanpa harus bersikap sombong. Yakinlah tanpa harus bersikap fanatik. Dan, jika anda memiliki pendapat, kuasai dunia dengan kata-kata.