Selasa, 25 Juni 2013

Hey Honey! I Love You

Hey Honey! I Love You
Hei Honey, tiba-tiba saja usai berbicara denganmu petang tadi aku teringat hari ini tanggal 25 Juni. Ah, ternyata sudah lama ya kita tidak bertemu, hari ini genap sembilan bulan, tepatnya sudah 272 hari. Ah... pantas saja Honey, seperti ada yang menggebu-gebu dan membuncah di benakku, rindu itu kian hebat kadang-kadang seperti tak sanggup kutahan lagi, untunglah rindu-rindu itu masih bisa kukirim entah sebagai puisi atau kalimat-kalimat lugas sedikit bercampur marah hehehe.

Kau ingat Honey? Kita terakhir bertemu 25 September tahun lalu, ya, sehari sebelum hari jadimu. Aku masih ingat waktu itu sempat membisikkan kalimat selamat ulang tahun di telingamu. Dan itu menurutku prosesi yang luar biasa indah, karena menjadi kenangan yang mungkin butuh waktu lama untukku bisa melupakannya.

Ahm... rindu padamu selalu saja membuatku canggung pada diriku sendiri. Karen rindu begitu pintarnya menghadirkan engkau di ruang batinku. Melewati kisi-kisi waktu yang telah bertahun-tahun lamanya, persis seperti bunga beku yang tak berubah meski tak lagi berada di tangkainya. Dan rasanya gugup ini tak pernah berubah sekalipun.

Ah Honey, aku cuma mau bilang I love You...


Kamis, 06 Juni 2013

Cinta seorang Engineer

Cinta seorang Engineer
TIBA-tiba saja teringat pada kenangan lama. Ini cerita milik seorang teman, waktu SMA dia menyukai seorang gadis, kebetulan gadis itu hobi menulis puisi. Saat teman saya mengutarakan niatnya si gadis mengajukannya sebuah syarat.

“Apa syaratnya,” tanya saya penasaran.
“Dia menyuruhku membuat 20 puisi dalam semalam. Puisi itu berisi pernyataan tentang perasaanku untuknya,” jawab teman saya.

Ingat dengan legenda Roro Jonggrang dari tanah Jawa? Yang meminta seribu candi dalam semalam, candi itu berwujud Prambanan sekarang. Pasti ingat dengan kisah Tangkuban Perahu di tanah Pasundan?

“Menolak secara halus barangkali, ya,” kata teman saya kemudian. Ya, seperti yang dilakukan Roro Jonggrang dan Dayang Sumbi.

Cinta itu sederhana ya? Tapi menjadi rumit saat kita memaksakan kehendak seseorang harus menjadi seperti yang kita mau. Memintanya menjadi seseorang yang romantis, puitis, atau dramatis mirip di sinetron.

Cinta itu indah, dan menakjubkan. Ketika seorang engineer dengan pengalaman teknisnya cuma bisa bilang “Love you always…” atau “Duduklah, biar kubuatkan secangkir teh untukmu,”. Hanya itu, tanpa embel-embel lain.

Ah, cinta itu terasa indah saat aku mendeskripsikannya dengan tulisan, dan engkau menerjemahkannya secara teknis. Thanks for loving me!