Apakah hidup hanya bermuara pada satu hal bernama pernikahan? Aku selalu tergelitik pada pertanyaan sederhana ini. Sebab kulihat, terutama perempuan akan merasa khawatir bila di usianya yang telah cukup untuk menikah tetapi belum menemukan pasangan yang cocok dan siap menikahi mereka. Aku perempuan, dan aku sangat memahami bahwa menjadi perempuan terkadang cukup kompleks. Awal mula kompleksitas itu muncul ketika pertama kali kudapati celana dalamku dipenuhi bercak merah yang mengerikan. Kengerian yang kemudian memunculkan sensasi lain; semacam perasaan lega bahwa aku telah benar-benar menjadi perempuan, sebentar lagi payudaraku yang awalnya hanya seperti duri pohon randu akan tumbuh besar, padat, kenyal dan menggemaskan, dan bersamaan itu muncul pula perasaan lain dalam diriku, mungkin sedikit rasa bangga akan sesuatu yang menonjol di dada yang tak lagi bidang. Menjadi perempuan berarti harus bersiap-siap untuk bermetamorfosis, bersiap-siap ketika tubuh mengirimkan sinyal ragawi,
Bacalah tanpa harus menerima begitu saja. Berfikirlah tanpa harus bersikap sombong. Yakinlah tanpa harus bersikap fanatik. Dan, jika anda memiliki pendapat, kuasai dunia dengan kata-kata.