Meulintee Oleh: Ihan Sunrise “Mak tak habis pikir.” Kataku begitu kami tinggal berdua dengan anak gadisku. Nurul. “Tak habis pikir apanya?” Tanya Nurul, anak perempuanku bingung. “Dengan jalan pikiranmu.” Kataku cepat “Memangnya kenapa dengan jalan pikir Nurul?” “Seperti hana pikeran .” “Lalu yang punya pikiran itu bagaimana, Mak?” Tanya Nurul agak tersinggung. “Ya jangan bawa laki-laki itu ke rumah.” Pungkasku Nurul yang sedang membereskan meja setelah memindahkan gelas dan piring kecil berisi kue untuk tamuanya tadi tak jadi beranjak. Ia duduk di tempat tamu tadi duduk. Di tangannya masih menggantung kain lap kecil yang akan ia gunakan untuk membersihkan meja bekas tumpahan air teh. “Terus bawa ke mana? Bang Jack kan mau berkenalan dengan Mak. Wajar kan kalau calon menantu mau berkenalan dengan calon Mak Tuan nya. Masak Nurul bawa ke pasar dan pos jaga. Apa kata orang nanti? Masak anak gadis mak ra
Bacalah tanpa harus menerima begitu saja. Berfikirlah tanpa harus bersikap sombong. Yakinlah tanpa harus bersikap fanatik. Dan, jika anda memiliki pendapat, kuasai dunia dengan kata-kata.