Jumat, 23 April 2010

Untukmu, Untuk Lautan

Untuk pertama kalinya dalam hidupku, sejak bertahun-tahun yang lalu. Kurasakan perbedaan dari caraku merindui dan mencintaimu. Rasa yang begitu melesak-lesak dalam jiwa, menyuruhku pergi ke suatu tempat untuk menemuimu.



Maka sebelum matahari tergelincir, ketika langit masih memerah saga. Aku telah berada di tempat itu, menyusuri jalan-jalan yang pernah kau lintasi beberapa waktu yang lalu. Menaiki bebatuannya yang bersusun. Merasakan lembutnya angin pantai yang tajam. Mendengar deru dentum ombak yang berkecipuk. Menyaksikan cicak-cicak laut yang menempel di bebatuan yang basah. Kepiting yang berlarian dan siput-siput kecil yang kecoklatan.



Aku takjub. Bukan pada diriku sendiri, tetapi pada yang melesak-lesak begitu kuatnya di dalam hati. aku berdiri menghadap lautan. Membentangkan kelopak tangan. Meliarkan pandangan mata. Meneriaki gemuruh. Ya, aku datang menemui lautan. Untuk bertemu dan berdialog denganmu. Laut! Dan juga engkau.



Sesuatu yang tak begitu kusukai sejak dahulu. Karena menurutku laut terlalu lantang untuk disahabati. Terlalu liar untuk diajak bercengkerama. Terlalu menakutkan untuk dijadikan pelipur hati. Terlalu mistis untuk disinggahi.



Tapi kerinduan terhadapmu mengubah segalanya, aku mencoba menyatu dengan lautan. Aku biarkan saja ketika ombaknya dari celah bebatuan menjilati hingga ke mata kakiku. Aku senang saat ombak-ombak itu seperti mengejar, dan aku berlarian di atas batu-batu berlapis itu. Aku tertawa. Aku berteriak. Hei…beginikah rasanya mencintaimu? Beginikah rasanya dekat denganmu? Beginikah rasanya dicandai olehmu? Beginikah rasanya, ya memang seperti ini rasanya.



Kesempurnaan itu terasa begitu lengkap, apalagi ketika setitik air menyapu lidahku. Asin yang menggoda. Asin yang melahirkan rasa ketidak puasan untuk mengecapnya terus menerus. Seperti rasa yang terus tumbuh dan tumbuh di dalam hati. Untukmu. Untuk lautan. Aku akan kembali lagi! Untukmu, untuk lautan, dan juga untuk engkau!



Ulee Lheu, 22-4-2010

Ihan Sunrise

Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)