Kamis, 21 September 2006

Tentang Alam

ceritakanlah tentang hari ini, pada kawah-kawah lembah yang terjal. pendakian mencari jati diri yang tersaruk-saruk pada hasrat dan nafsu. dengan menjepit-jepit urat nadi hingga menjerit terperih-perih, persis seperti lolongan anjing yang mengejar bayangan tulang-tulang dimalam hari. ah...begitulah mengejar kepuasan, selalu merasa tak pernah cukup. keliaran dan kebuasan imaji semakin memporak-porandakan apa yang dipunyai oleh tubuh ini, sakit. dan akan selalu sakit.

ceritakanlah tentang malam yang merintih-rintih karena terus-terusan ditiduri dengan paksa oleh awan yang perkasa. ia tersaruk-saruk dan tak sanggup bangun, selangkangannya berdarah-darah. pun ia tetap berjalan dan melintasi malam. ia tertatih-tatih diantara gelap malam dan rumput-rumput yang basah...ah...adakah yang lebih indah dari ini? bercinta tanpa rasa sakit dan perasaan tercabik-cabik. tapi ia tetap melakukannya persetubuhan tak biasa itu, karena ia pun menginginkannya.

ceritakan tentang pagi yang basah, yang menyengat parfumnya hingga keujung selatan. ia sedang berebut misik dengan angin, dan membawanya terbang kemana-mana. ugh..kepala ku sakit, mas...tolong pijit dengan pelan dan lembut agar urat sarafku kembali mengendur.

kertas-kertas lusuh itu, semakin berdebu dan kusam. aku lupa kapan terakhir merawatnya. aku kadung mengukir nama itu besar-besar disana? ah, kadung? tidak, bukan! aku sengaja memahatnya, dengan warna terindah yang kupunyai. dan akan selalu ada....

hhh....kuceritakan sedikit tentang angin, sebagai penutup kisah ini. bahwa ia yang selalu menyampaikan pesan-pesan rindu melalui dawai-dawai hati yang kusut. melalui keringat-keringat yang muncul setelah nafas terengah-engah, pada rintihan dan erangan ditengah malam. yah...sampaikanlah aku akan kembali menggeliat siang nanti....
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

1 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)