Minggu, 30 November 2008

Untuk Mak dan Ayah

Mak!

Mak bekerja seperti ayah

Menawar harga, menimbang lelah

Bila malam ia sering tak tidur

Memikirkan hujan yang tak juga reda

Bila begitu terus

Maka matahari yang sebenarnya akan redup

Senyumnya!

Maka redup pulalah senyumku

Senyum adikku

Tapi Mak bekerja seperti ayah

Mengulum jerih dan perih dengan senyum

Membungkus luka dan lara dengan kerja keras

Mak seperti ayah!

Hingga aku merasa seperti masih punya ayah

03:19 pm

On sun, 30 nov 08



Kangen!

Aku punya cara sendiri untuk mengangeni ayah

Yaitu dengan meninggalkan rumah buatan ayah

Lalu sesekali aku pulang

Ketika lebaran atau ketika kenduri untuk ayah

Dengan begitu ayah selalu menemuiku

Dalam mimpi yang nyaris nyata

Kadang berturut-turut

Dengan begitu aku tak perlu berbagi kangen

Pada ibuku, pada adik perempuanku, pada adik lelakiku

Ayah! Aku anak perempuanmu, ingin berterimakasih

Telah kau ajarkan aku kemandirian

Dengan diammu

Dengan katamu yang sepatah sepatah, dulu

Sekarang, melalui mimpi-mimpi

Ayah semakin muda! Semakin gagah!

03:28 pm

On sun, 30 nov 2008




Mimpi!

Aku menjadi pemimpi

Sehari setelah ayah pergi

Aku bermimpi bukan untuk diriku

Tetapi untuk ibu,

Untuk adik lelakiku

Untuk adik perempuanku

Mimpiku makin menggebu-gebu

Telah kutulis lebih dari seratus mimpi

Lima tahun yang akan datang

Akan kupersembahkan kepada ibu

Ibu, aku telah menjalankan wasiat ayah

Yang hadir dalam mimpiku

Sehari setelah ayah pergi

03:35 pm

On sun, 30 nov 2008

Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)