Selasa, 13 September 2011

Bergumul dengan Diam

Aku mulai mengerti, mengapa kadangkala angin bertiup lebih kencang dari biasanya, dan air bergerak memutar-mutar gelombang dengan cepat tak sesuai dengan ritmenya, dan matahari menyengat melebihi panas yang sanggup ditahan oleh indera.

Aku mengerti, diam memang banyak memberikan inspirasi, dan juga maknawi terhadap sesuatu yang berlaku, diam mampu menjadi kekasih di saat paling tidak terduga sekalipun, dan pergumulan dengan diam adalah abstrak yang tidak akan diketahui oleh siapapun, maka memilih diam adalah luar biasa.

Diam adalah oase agar api tak menjalar terlalu cepat, hati telah kering memang, tetapi air mata yang jatuh telah melembabkan gurun jiwa yang sepi. Sekali lagi, diam mendamaikan gemuruh serupa guntur sebelum hujan datang, engkau!

Ya, aku telah mengerti sekarang, dan cinta yang akan terucap itu biar dia menjadi karam bersama gelombang yang akan surutu, biar ia menjadi tenang serupa angin yang berhenti berputar, biar ia menjadi dingin serupa matahari yang ditenggelamkan waktu. Biar cinta mati, dan kepada diam selamat datang, mari kita selesaikan pergumulan ini
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)