Selasa, 18 Oktober 2011

Ketika Jiwa Kita Bercinta part 3

Tuhan tahu kita telah berjuang, sebab ia pertemukan kita bersamaan dengan bulan yang bulat penuh, agar kita  mudah mengingatnya.


Sepanjang malam ini aku ingin menulis untuknmu, menceritakan kekonyolan kita ketika saling mengejek, mentertawakan diri kita yang mesti menelikung keadaan, betapa semua rasa telah begitu lengkap denganmu.


Bila tak ada engkau, dengan siapa lagi aku berani kurang ajar, bila tak ada engkau siapa lagi yang aku rajuki, bila tak ada engkau, maka aku tidak bisa menulis lagi.


Purnama tepat di atas kepalaku, seperti aku yang luruh tepat di jantungmu, sehingga detaknya dapat kurasakana merayapi adrenalinku.


Cinta, bila tak ada engkau aku akan terus tersenyum, kujadikan sebagai kamuflase untuk perasaan kita yang terkorbankan.


Kekakasih, bila tak ada engkau aku akan terus berjalan, untuk menyusuri lekuk tubuhmu dalam imajinasiku.


Lelakiku, bila tak ada engkau aku akan terus berbuat, karena dari balik bukit sana engkau akan terus memandangku; sebagai perempuan yang mencintaimu.

11 oct 2011
pkl 01:16 am

Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)