Selasa, 13 Juli 2010

Kepada Tuhan Kamu Kutitipkan

Hanya kepada Tuhan saja aku berani menitipkanmu, karena aku hanya percaya kepada Tuhan. Mata Tuhan tersebar di mana-mana, itulah yang membuatku yakin dan tenang bila kamu bersama Tuhan. Telinga Tuhan bertebaran di seluruh penjuru mata angin, itu lah yang membuatku tak was-was bila kamu bersama Nya. Dan hanya bila bersama Tuhan, kamu akan selalu terjaga dan terlindungi.

Kalimat-kalimat yang terus terngiang di sepanjang tidurku semalam, sampai aku terlelap, dan kata-kata yang mengapung dalam benak tak sempat terkirim dalam saku hatimu. Sejenak setelah kita mabuk dalam cerita yang panjang, aku takluk dalam kantuk panjang yang mengatupkan mata. Hingga kemudian aku terjaga ketika kau kembali hadir dalam ruang imajinasiku yang kusebut sebagai mimpi. Di sepertiga malam yang begitu tenang dan senyap.

Ini akhir yang sepi, jeda yang panjang akan melemaskan seluruh otot jiwa dan hati. Semua rahasia hanya terjamin bila aku mengaduh kepada Tuhan. Maka, hanya kepada Tuhan kupercayakan untuk menjagamu. Semoga kita bertemu di satu sudut garis di mana jarak dan waktu bukan masalah. Di mana kesabaran dan penantian akan menjadi delta terakhir bagi pengharapan. Di saat aku bisa menyentuh pipi dan bibirmu dengan pipi dan bibirku dengan takzim. Itulah saat di mana alam menyibak seluruh tabir yang selama ini menyelubungi dirinya.

karena kamu adalah candu yang menyembuhkan segala bentuk sakit dan nyeri.


Ihan Sunrise
____________
13.07.2010
14.53 pm
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)