Sabtu, 12 Agustus 2006

"sebuah arti"

tidak terasa waktu telah berjalan begitu cepat, kadang merambat mengganti malam, berlari mengganti bulan dan mengeja tahun. purnama demi purnama terlewatkan dengan sangat sederhana, menatapnya dalam-dalam dan menikmatinya dengan kedalaman rasa dan keliaran imaji. kadang dari jendela kadang juga dari teras depan seperti kemarin...sambil tiduran dengan menatapnya lekat-lekat. menelanjangi setiap lekukan sinarnya yang mempesona.
hhh...
kapan menghubungi ku cinta?
.....
kulirik Adam kecilku yang tidur dengan nyenyak, matanya terkatup rapat dan nafasnya sangat teratur. aku jadi iri pada ketenangannya. kedamaiannya. tak bosan-bosannya aku ingin memeluknya, menggendongnya, mengganti popoknya dan menciumnya kuat-kuat, dia tidak bisa membalas, itu yang membuatku begitu bernafsu menggoda Adam kecil. jahatkah aku? mungkin juga. tapi dengan begitulah Adam kecil bisa merasakan kalau aku sangat dan sangat menyayangi dan mencintainya dengan setulus hati.
ah...teringat cintaku lagi
sedang apa dia disana?
adam kecil tidur, aku tergeletak dengan sisa-sisa lelah tadi siang. baru pukul sepuluh lebih lima menit. mau turun kebawah rasanya malas dan berat, rasa kantuk yang menggantung dipelupuk mata tak mampu di dikalahkan oleh sepiring bubur yang kubuat menjelang magrib tadi. sama sekali tidak ada keinginan untuk merasainya padahal aku sudah menyiapkan sendok dan piring kecil. mau menulispun tidak sanggup lagi, aku lelah sekali, mematikan tivi lalu tidur dan tidak ingat apa-apa lagi...
aku terjaga
nanti setelah pukul 12 wib
......
aku tidur lagi, sekarang baru pukul sebelas. dan memang aku masih sangat mengantuk. tanpa sadar ku letakkan benda mungil diatas dadaku, dengan harapan ketika ia berdering aku bisa mendengarnya dan tidak perlu meraba-raba. kembali aku tak sadarkan diri, bahkan mimpi apa semalampun aku tidak ingat.
aku terjaga dan melirik jam di hand phone ku, 02:56.
ini bukan lagi 12 wib tapi sudah 12 waktu ditempatmu berada cinta...
dan kau tidak menghubungi ku
aku tidur lagi dengan sedikit marah bercampur kesal
tapi...mungkin saja kamu ketiduran
kamu jauh lebih capek dari aku
maafkan aku
bahkan dalam tidurpun aku masih sempat memikirkanmu
apa artinya ini?
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)