Jumat, 17 Juli 2009

Hilang

Miguel de Cervantes pernah mengatakan bahwa orang yang kehilangan kekayaan adalah mereka-mereka yang kehilangan banyak, sedangkan mereka yang kehilangan sahabat adalah kehilangan lebih banyak lagi, tetapi orang yang kehilangan keberanian adalah orang yang kehilangan segalanya.


Banyak hal yang bisa membuat kita tertawa, salah satunya adalah ketika kita membayangkan seorang teman kita, mungkin juga orang yang kita percayai tengah berpura-pura ketika menjawab panggilan telefonnya. Bisa saja yang dipura-purai itu adalah orang lain, mungkin juga kita sendiri. Dan bukan tidak mungkin itu sering terjadi. Dan tidak sedikit orang yang tidak menyadari ini. Dan mereka adalah orang-orang yang terbohongi. Dan yang membohonginya bisa disebut sebagai pengecut atau orang yang kehilangan keberaniannya.


Sampai kapanpun, saya tidak akan pernah lupa nasehat seseorang tentang teori 5 % nya (thanks a lot Bro! U are my guide for this). Dan sisanya 95 % lagi menurut saya adalah perencanaan. Sesuatu yang terencana akan sering memberikan keceriaan, sebab, ketika sesuatu yang buruk terjadi namun dengan persiapan yang terencana, itu akan menjadi yang terbaik diantara yang terburuk. Dan bila yang terburuk itu terjadi tak perlu repot-repot untuk berteriak mempresentasikan kekesalan hati. Apalagi harus mengeluarkan air mata pada hal yang memang anda sudah tahu itu hanyalah sia-sia.


Keberanian hanya terletak pada bagaimana keputusan diambil ketika anda berada diantara dua jembatan yang akan membawa anda pada satu tujuan yang sama. Sama-sama akan memberikan kehidupan. Mungkin juga sama-sama akan membawa anda pada kematian. Tetapi sekali lagi adalah soal pilihan keberanian. Bagaimana anda bisa mengubah kematian menjadi kehidupan. Bukan menjadikan kehidupan menjadi kematian!


Keputusan sering kali tak bisa diambil tanpa ada kondisi terjepit. Bayangkan ketika anda terjebak hujan lebat. Dan anda hanya mempunyai satu payung yang bisa anda gunakan. Sementara di sebelah kiri dan kanan anda ada dua orang yang membutuhkan pertolongan anda untuk diantarkan ke tempat pemberhentian bus di seberang jalan. Pada saat yang sama, tak bisa saling mendahului, dan yang pasti anda tidak mungkin bisa mengantar mereka secara bersamaan. Apa yang anda lakukan pada kondisi seperti ini? Pada saat itulah keputusan menjadi sangat penting.

Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)