Jumat, 10 Maret 2006

"Matahari"

Akhirnya pagi tiba juga dan matahari walaupun masih malu-malu akan segera keluar dali balik gunung sana. betapa semalam adalah malam yang sangat panjang untuk ku lewati. setiap saat ku terjaga dan mendapatkan cakrawala masih diselimuti malam. gelap. sedangkan jantugn ini berdetak tidak karuan, beriringan dengan desah nafas yang tidak beraturan. rindu dan marah bercampur menjadi satu bait. menghadirkan rangkaian sendu pada sudut hati yang tidak terbentuk. sementara malam merangkak akupun demikian, merangkak bersama jeritan naluri dan berakhir dengan tetesan peluh dan nafas yang memburu. terkulai lemas memikirkan jiwa ini. juga diantara senyuman yang datar kudapatkan diri ini dalam kegelisahan. wahai jarum jam berjentilah sejenak. ingin kulukiskan perjalanan hidup ini dengan keindahan nirwana. mensejajarkannya dengan keharuman melati dan kelopak mawar. diantara rerimbunan kedewasaan berfikir dan kematangan logika. aku yakin, kau tengah tersenyum untukku. wahai matahari teruslah bersinar. terangi hati ini dengan cahaya illahi yang tidak pernah padam oleh waktu.
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)