Kamis, 15 Juni 2006

"Aku mendengar Ketukan Pintu Dari Kakak Ku (balasan)

kakak besarku...
senang sekali hati ku membaca surat dari mu
rasanya sejuk sekali hati ini
dan akupun kembali mengantuk karena ingin menunggumu memperbaiki selimutku yang berantakan
tapi aku harus bangun
bersih bersih
kemudian menungguimu pulang, bukan begitu kakak besar?
tadi aku mendengar ketukan pintu dari mu, tapi aku sengaja tidak bangun dan pura pura tidur, tapi setelah kau pergi akupun bergegas bangun, aku tidak ingin merepotkanmu di pagi ini....
apalagi kau bilang dikantormu sekarang ini sedang sibuk dan kau sering pulang menjelang isya
tentunya kau perlu adik kecilmu ini untuk menuangkan ceritamu
tentang aktivitasmu seharian ini
tapi kita tidak bisa seprti dulu
aku tidak bisa menungguimu berpuisi untukku karena sesuatu telah terjadi di kantormu
aku juga tidak bisa berteriak keras keras karena kau lama membelas pesan pesan ku
sekarang yang bisa kulakukan adalah
menulis
menulis
dan menulis
lalu kau membalasnya untukku
di sela sela lelahmu
kau masih sempatkan untuk mencoret coret email mu lalu mengirimkannya untukku
bukankah itu bukti kalau kau begitu menyayangi adik kecilmu? dan aku tidak perlu meragui mu lagi kan?
maaf juga malam malam telah membuatmu tak langsung tidur, karena aku kau harus menunda waktumu untuk segera beristirahat
tubuhmu sudah sangat lelah sekali, aku tahu itu, tapi kakak tidak mengatakannya padaku...
oh ya kakak....jangan malu padaku, ge er itu biasa kan? aku sebenarnya ingin sekali melihat wajah merahmu saat kau cemburu seperti saat itu...kau masih ingat kakak besarku? oh ya... kakak ku...jangan lagi bercerita soal perjalanan cintaku...karena sungguh berkelok dan berliku...aku tidak menyesal telah menceritakannya padaku, karena aku tahu diam-diam kau pun masih menyayangi adik kecilmu yang dulu kan? bunga di tepi jalan, kau rawat lalu di petik orang, iya kan kakak sayang? bunga inj....a itu....iya kan? ah, kau tak perlu malu mengatakannya padaku....bukankah aku adik kecilmu yang selalu akan menghiburmu? betapa aku sangat rindu ingin berteriak di telinga mu dan bilang begini: kakak besar...adik kecilmu jatuh cinta lagi...hehe....
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)