Rabu, 10 Mei 2006

"Selamat ulang tahun yang terlambat (dari kakak besarku...)"

Tapi, walau bagaimana juga, mengucapkan selamat ulang tahun kepada sorang teman adalah baik. Kepada seorang adik tentu lebih baik lagi. Kepada seorang adik kecil? Wah, itu sangatlah baik. Bukankah ia masih kecil dan butuh banyak perhatian?
Ah tentu bukan perhatian, ia butuh banyak hadiah dan coklat tentunya! Haha, standar ulang tahun banget memang, Undangan dan pemberitahuan bahwa seseorang ulang tahun, ada pesta kecil, tiup lilin, nyanyi selamat ulang tahun kami ucapkan....., makan alakadarnya terus banjir hadiah deh........ Besok, kehidupan kembali normal pada usia yang baru! Itu saja. Tahun lalu begitu dan tahun depanpun akan begitu. Yang aku tahu begitu, mungkin orang lain tidak, entahlah.
Pada hari ulang tahun, berbahagia adalah baik, bergembira tentu. Tetapi berdoa kepada Tuhan yang di langit agar sisa hidup diberi keberkahan dan jalan yang lurus adalah lebih utama dari semua yang disebutkan terdahulu. Bukankah orang-orang bilang bahwa Tuhan itu baik? Biasanya memang begitu, Dia cukup sering mengabulkan do'a do'a yang dipanjatkan kepadaNya. Beberapa do'a yang kupanjatkan ada yang sudah dikabulkannya, sebagian belum. KataNya sih sebentar lagi..... He he he. Kuharap salah satu yang akan dikabulkanNya adalah yang kutulis dibagian bawah tulisan ini. Mengapa aku bisa yakin? Tidak tahu juga. Tapi bukankah Tuhan itu bagaimana prasangka ummatNya saja dan aku selalu berprasangka baik kepadaNya. Jadi, aku bolehlah masuk dibarisan ummat-ummat yang ge-er itu. Itu kata-kata bercanda saja dari seorang umat yang lemah, yang ingin menghibur seorang adiknya yang sedang berulang tahun. Karena tidak ada hal lain yang dapat dilakukannya kecuali menulis kata-kata yang menggelitik dan sedikit nyerempat dunia ghaib yang amat sakral. Tidak mungkin ia mengirimkan kado selamat ulang tahun yang dibungkus dengan kertas pembungkus bergambar bunga. Atau memberikan hadiah yang tidak tidak mungkin dibungkus, seperti sebuah Ruko, misalnya. Ha ha ha tidak mungkin. Bukan tidak mau, tetapi tidak mampu! Lagian rugi. Rugi? lha iya lah khan mahal. Satu ruko minimal 150 juta-an. nah mahal khan? Bukan.... bukan itu. kalau dikasih hadiah ultah yang semahal itu, nanti sang adik tidak mau kuliah lagi. Khan rugi jadinya. Kok ngelantur sih? Jadi, yah hanya do'a saja yang ia panjatkan. Tetapi do'a yang tulus dan penuh perasaan semoga sang adik menjadi orang yang berguna, terutama bagi dirinya sendiri. Jadilah sang adik ini seorang lembut sebagaimana fithrahnya sebagai seorang muslimah. Jadikanlah hatinya bisa menangis dikala sedih dan berduka, dan jadikanlah pula hatinya bisa tersenyum saat ada sedikit kebahagiaan yang diperolehnya. Jadikanlah matanya mata yang sejuk, yang bisa berair dikala sedih dan dapat pula berbinar saat gembira. Jadikanlah tangannya senantiasa berada diatas sebagai tanda kemurahannya. Dan jadikanlah senyum sebagai satu-satunya hal yang bisa dilakukan bibirnya tanpa perduli dikala apapun itu..... ah aku jadi malu padamu ya Allah, begitu banyak yang kumintakan padaMu. Tapi tak apa-apalah, untuk adik kecilku ini mungkin aku akan minta lebih banyak lagi. aku meminta lagi ya Allah, berilah adik kecilku ini cinta yang banyak, agar dia bisa berbagi kepada sesamanya, mungkin juga sedikit kepadaku nanti. Berilah ia tempat yang baik dan langit yang teduh. Berilah ia perlindungan, hingga dimanapun ia berada senantiasa berada dalam penjagaanMu. Ya Allah jadikanlah ulang tahunnya ini dapat diulanginya kembali ditahun-tahun yang akan datang, agar aku tidak sampai terlambat untuk mengucapkan "Selamat Ulang Tahun." untuknya. Amiiin
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)