Selasa, 30 Oktober 2007

Innalillahi wa Innailaihi Rajiun


kawan....
kemarin kau telah mendahului aku, mereka dan yang lainnya
kau telah terbebas pada satu ujian hidup terbesar

sedang aku disini menunggu dengan harap-harap cemas
dengan jantung yang berdebar-debar
sungguh, berita yang ku terima tengah malam tadi bukanlah kabar yang menyenangkan
lama aku tercenung, bertanya berkali-kali
benarkah kau telah tiada?

sulit aku meyakinkan diri bahwa kau telah benar-benar tiada
aku terkenang kembali seorang Haikal yang ku kenal setahun lalu
yang suka mengomentari rumah maya ku dengan cara mu yang konyol
ah, kau memang seorang periang yang sulit dilupakan


penyempitan pembuluh darah mu ternyata tak membiarkan kau melihat matahari untuk waktu yang lebih lama lagi
aku bukan menolak takdir
tapi kau masih sangat muda
usia mu baru 27
masih banyak yang bisa kau lakukan dengan kepintaran mu

mendoakan mu adalah cara terbaik kawan
semoga Allah melapangkan tempat peristirahatan terakhirmu
aku hanya menunggu waktu dan melakukan persiapan menjemput mu
kesana....
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

3 komentar:

  1. Hasyim Haikal, dahulu temanku, kini idolaku.
    Trima kasih buat postingannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Sama-sama, semoga beliau mendapat tempat paling indah di sisi Allah SWT

      Hapus

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)