Rabu, 15 Oktober 2008

Cinta

Cinta I

begini saja,
daripada ribut-ribut
lebih baik kita berdamain kan?
dan matahari akan kembali tersenyum
melihat kemesraan dan kehangatan kita...

begini saja,
kalaupun kau tetap marah
biar aku yang mengalah
mungkin kita perlu waktu lebih
untuk saling memperbiki diri
sesekali biar saja kita menjadi anak-anak
menimati kecemberutan dan rajukan tanpa paksaan
toh kita sama-sama manusia biasa kok
yang bisa marah, bisa melakukan apa saja yang kita maui
apalagi cuma sekedar merajuk
itu mudah saja kan?

biarlah air sesekali mengalir dengan ritme yang tidak biasa
dan awan saling bergemuruh berunjuk rasa
mungkin juga debu yang diterbangkan angin
bisa menjadi perumpamaan


cinta II

kekasih-kekasih yang pergi ingin dijemput kembali
tapi kujawab begini, juga minta ditunggu dengan setia
jangan membunuh siang dan melupakan malam katanya lagi
tidak !!! jawabku lagi
aku tidak akan melupakan siapa diriku
aku ingin seperti layang-layang yang terbang bebas di cakrawala
aku ingin seperti burung yang terbang bebas di langit terang
yang tahu kemana tempatnya berpulang


cinta III

aku sungguh sudah bingung
tidak tahu harus mengatakannya seperti apa
seperti ini saja ya?
dengan sangat apa adanya
dengan sangat sederhana sekali
karena sebenarnya apa yang terjadi sekarang ini
berawal dari kesederhanaan itu sendiri
aku mengerti maksud perkataan itu
jangan hari ini....
lain kali saja ya....


08-27-2006, 01:11 PM
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)