Selasa, 28 Januari 2014

Gelombang Rasa

gelombang ombak foto by pixabay
Bilakah cinta akan berakhir jika gelombang suara masih melahirkan getar geletar yang sama? Di pucuk siang yang terik ini, kita memang tak perlu mengaduh. Sebab rasa telah dulu mengambil perannya sebagai embun yang menggantung di pucuk-pucuk rumput. Di dalam diri kita yang gampang terbawa arus emosi.

Di hadapanmu rindu menjadi dirinya sendiri. Tak memedulikan harga diri, tak perlu menjadi dewasa. Sebab cinta adalah pengejawantahan. Cinta adalah sebaya katamu sekali waktu. Memudakan yang tua, mendewasakan yang muda. Cinta bukanlah kasta yang tersekat-sekat bagai anak tangga lalu susah payah kita mendakinya.

Lalu apa namanya ini? Oh, mungkin ini harmoni atau mungkin ini resonansi. Yang akan menggerakkan seluruh panca indera kita untuk memantulkan kasih, dan sayang, dan cinta. Lalu berubah menjadi keliman yang melekatkan hati. Itulah kenapa kelindan pertanyaan yang tak pernah terjawab ini membawa kita pada ujung tawa yang tak berkesudahan.

Cinta katamu, bukan soal seberapa rapat fisik yang saling menyatu. Bukan juga soal seberapa kuatnya jari jemari saling menggenggam. Atau bibir yang tak kunjung berhenti dari menyebut sebuah nama. Cinta adalah pertautan hati, emosi, juga rasa. Cinta adalah angin, yang tak pernah ada tetapi ada. Cinta itu kamu![]
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

9 komentar:

  1. Ente memang jago kali ya bikin prosa puitis kayak gini. Sialnya aku selalu gak mudeng baca kata-kata puitis, wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. hidupmu banyak kali sial kayaknya wkwkwkw

      Hapus
    2. Kata-katanya manis sekali. Seperti hamparan rasa dari bunga hati yang sedang merekah :)

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    4. hm... begitukan bu Evi? Semoga hati ibu juga sedang merekah seperti bunga mekar :-)

      Hapus
  2. Adudu, aku rada nggak mudeng ni mb. Maksudnya meski cinta bkn sekedar seberapa rapat...........tapi tanpa itu cinta jadi mudah goyah. Begitu bukan kesimpulannya mbak?

    BalasHapus
  3. mbak Ika, maksudnya tanpa keterikatan hati yang kuat perhubungan fisik itu menjadi hambar, gitu kali ya :-D, mmmm intinya sih kalau cuma sebatas hubungan fisik tanpa cinta pun bisa,

    BalasHapus
  4. ini kata-kata puitis bagi seorang wanita kepada kekasihnya, it gambaran yang saya dapat.
    Nah, ad kata-kata yang saya kurang ngerti yaitu "Sebab cinta adalah pengejawantahan"....kurang ngerti apa artinya? bleh di artiin gak sedikit maknanya ap?

    BalasHapus
    Balasan
    1. merujuk pada KBBI artinya ini Azhar


      noun
      1. penjelmaan (perwujudan, pelaksanaan, manifestasi) suatu posisi, kondisi, sikap, pendirian, dsb;

      Hapus

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)