Jumat, 23 Februari 2007

Republik Kodok

syahdan, didunia antahbarantah ada yang namanya Republik Kodok, sebenarnya tidak begitu tepat dikatakan Republik, tapi karena negeri ini mempunyai belasan propinsi, mempunya ribuan kecamatan dan puluhan bahkan jutaan desa barangkali maka dengan sedikit pede (percaya diri) yang berlebih negeri ini menyatakan diri menjadi Republik Kodok, tujuannya tidak lain adalah untuk menunjukkan kepada negeri-negeri lain bahwa negeri ini jaya dan makmur setidaknya ya dengan nama Republik tadi.
sebagaimana lazimnya sebuah republik yang menerapkan sistem pemerintahan yang demokratis bisa dipastikan bahwa yang tinggal dinegeri kodok bukan hanya bangsa kodok saja, tetapi juga ada bangsa jenis bebek dan bangsa jenis tikus yang terkenal rakus dan kemaruk. negeri kodok adalah negeri berbudaya, sejak masa kesultanan dulu masyarakat kodok sngat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan adat istiadat, selain itu negeri kodok juga dikenal dengan negeri yang religius meskipun akibat dari transmisi budaya yang begitu cepat nilai-nilai religiusitas itu hanya melekat pada plank nama departemen ke-kodokan saja atau lembaga-lembaga formal lainnya semisal sekolah dan perkantoran tempat sehari-hari masyarakat kodok beraktivitas.
siapapun tahu, yang namanya kodok pastilah tidak bisa jauh-jauh dari air, karena air merupakan sumber utama keberlangsungan hidup mereka. meskipun kodok bisa hidup di dua alam alias amphibi tetapi disaat-saat tertentu ia tetap tidak bisa meninggalkan habitat airnya, karena darisanalah mereka bangsa kodok bisa tetap meneruskan keturunannya, yah, menetaskan telur-telur mereka. hingga akhirnya mereka menjadi besar dan disebut sebagai kodok.
sebagai sebuah negara yang berdaulat, menjalin kerja sama dengan berbagai negara lainnya bisa dikatakan mutlak, karena siapapun tahu sebagai makhluk hidup kita tidak bisa hidup sendiri, kodok membutuhkan bebek, bebek membutuhkan tikus, dan tikus membutuhkan kodok, begitulah, kerjasama bilateral antara kodok dan tikus pun terjalin. awal-awalnya kerjasama kedua negara tersebut berlangsung baik dan aman, semuanya terkendali dan berjlan sesuai prosedur kenegaraan. tapi lama kelamaan, yang namanya khianat mengkhianati bukan hanya terjadi pada manusia, hal serupa juga bisa terjadi di republik kodok maupun dinegeri antahbarantah yang banyak didiami oleh warga tikus dan bebek.
sebagaimana negeri yang subur dan makmur, negeri kodok banyak terdapat sumber air yang melimpah, dimana-mana dibangun penyulingan air bersih agar rakyat kodok tidak perlu hidup diair kotor atau di selokan-selokan seperti yang selama ini terjadi dinegeri bebek. rakyat kodok membuat waduk dan bendungan agar ketika hujan air hujan tidak terbuang sehingga ketika musim kemarau mereka tidak kekurangan air dan bhkan melimpah. inilah yang tidak sanggup disaksikan oleh warga tikus yang tamak dan kemaruk tadi. merekapun akhirnya mencari akal supaya republik kodok yang tadinya makmur sentosa menjadi tergantung kepada mereka. perlu diketahui dinegeri antah berantah hidup dua bangsa yaitu bangsa kodok dan bangsa bebek yang dalam kehidupan sehari-harinya juga membutuhkanbanyak air.
bangsa kodok yang memang bangsa berbudaya, beradat dan beragama, menerima kedatangan para bebek dan tikus kenegerinya dengan hati putih alias tidak ada prasangka apapun. karena itulah selama ini mereka membiarkan saja saat perusahaan penyulingan air dinegeri mereka diminta agar dikelola oleh bangsa tikus dan bebek saja. "sebagai tanda terimakasih kami, supaya bangsa kodok tidak perlu capek-capek" begitulah alasan menteri sumber daya alam negeri tikus dahulu. tanpa pikir panjang gubernur kodok langsung mengiyakan, saat itu yang terbayang dipikirannya hanyalah rakyatnya yang tidak perlu bersusah payah untuk bekerja dan tinggal menunggu hasil saja.
singkatnya, beberapa waktu kemudian warga bebek dan warga tikus mulai banyak yang berpindah tempat ke negeri kodok. tetapi mereka tidak tinggal dikota-kota melainkan diwilayah-wilayah perkampungan yang masih banyak lahan kosongnya, disanalah mereka membuat kolam-kolam besar untuk bisa bertahan hidup, istilah ini dinamakan dengan transbetik alias transmigrasi bebek dan tikus. nah, disinilah awal mula konlik itu berpunca. bangsa tikus dengan kekuatan bebeknya mulai menguasai negeri para kodok. alhasil, kodok yang tadinya menjadi tuan dinegerinya pelan-pelan mulai terpinggirkan hingga kahirnya mereka sepakat melakukan perlawanan. mulai lah ada pertumpahan darah, dan ternyata para tikus dan bebek sudah menyiapkan rencana yang sangat matang untuk menghadapi situasi seperti ini. mereka sudah mengantisipasi sejak awal, karena itu negerinya sana tikus dan bebek mulai menyusun kekuatan.
maka dalam waktu yang singkat didatangkanlah prajurit-prajurit mereka sejenis tikus cerurut atau algojo para tikus yang terkenal buas dan sangat rakus serta tidak berprikebinatangan, dikirim ular yang tak terhitung jumlahnya untuk membunuh para kodok yang membangkang, sejalan dengan itu semua kekayaan negeri kodok sudah dikeruk habis oleh para tikus dan bebek yang entah bagaimana caranya kali ini kok bisa akur, padahal tanpa sepengetahuan bebek, para tikus itu pernah juga mencuri telur-telur mereka dan bayi bebek yang baru menetas. tapiitulah, para tkius piawai sekali menutupi kerakusan dan ke kemarukannya.
para aktivis kodok yang terkenall kritis dan tegas diculik dan sampai sekarang hilang tanpa jejak, mereka melepaskan teror dan intimidsi kepda warga kodok, akhirnya para kodok menjadi ketakutantinggal dinegeri mereka sendiri, kodok yang kaya dan punya uang banyak mencari perlindungan kenegara lain agar bisa hidup tenang dan bebas dari rasa takut, ada yang mencari suaka politik hingga ke benua lain, yang kodok puru atau cangguek pure alias kasta terendah dalam bangsa kodok hanya bisa gigit jari ditanahnya sendiri, tidak tahu mau pergi kemana, kodok bangsa ini juga tidak pintar mencari suaka politik hingga ke luar negeri jadi, mau tidak mau mereka ya menerima saja apa yang terjadi pada mereka. diteror, diintimidasi, diskriminasi dan sederetan istilah asing lainnya yang sama sekali tidak mereka pahami. namanya saja kodok puru alias cangguek pure., ngga banyak neko-neko.
tak cukup disitu saja kepedihan bangsa kodok, mereka yang selama ini hidup dalam kecemasan dan keputus asaan diperparah dengan adanya gelumbang raya yang memorak randakan seluruh kehidupan mereka, kodok-kodok yang jago berenang menjadi tak berkutik dan bergelimpangan menjadi bangkai kodok. sedih nian menjadi bangsa kodok, ujian tak habis-habis untuk mereka.
tapi setelah melewati perjuangan yang sangat panjang dan berat bangsa kodok menjadi lega kembali, pasalnya, antara bangsa tikus dan bangsa kodok sudah melakukan perjanjian damai. tapi tetap saja itu disesali oleh sebagian kodok, walaupun tidak dipungkiri mereka senang, karena sudah tak terhitung lagi banyaknya warga kodok yang menjadi korban pembunuhan, pembantaian, penganiayaan, pemerkosaan, anda bisa bayangkan kodok-kodok yang diperkosa oleh para tikus itu? jangn kan anda, ibunya sendiri puntakut melihat wajah anaknya yang punya moncing dan kumis, selain itu dia juga berdaun telinga tetapi postur tubuhnya menyerupai kodok. juga ribuan korban lainnya yang tewas dalam gelumbang raya
dan kini, setelah damai ditanda tangani (damai hanya diatas kertas barangkali) warga kodok membuat khanduri raya untuk mensyukuri semua itu, harapan mereka tak lain adalah bagaimana supaya bangsa kodok kembali menjadi bangsa yang beragama, beradat dan berbudaya, juga bangsa yang tidak mudah terlena oleh bujuk rayu bangsa tikus dan bangsa lainnya tentu saja.
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)