Minggu, 11 Februari 2007

Yang Unik Yang Hilang

sudah pukul 22:15 ketika semalam saya sampai ke rumah, wow...anak gadis pulang selarut itu? istilah keluyuran tidak mutlak milik laki-laki bukan...hahahaha...lagi-lagi saya terlalu menjustifikasi keadaan sepertinya, ah, bukan begitu, kebebasan itu milik siapapun, milik laki-laki dan perempuan, jadi kalau laki-laki boleh menikmati malam perempuan juga bisa. tapi bukan itu yang akan saya ceritakan melainkan apa yang terjadi setelah dan sebelum itu.
semalam saya mengatakannya pada seseorang "bahwa inilah hidup, datang dan pergi" hilang dan berganti tentunya, gugur satu tumbuh seribu, benarkah seperti itu? tapi yang hilang itu pastinya tidak akan kembali seperti semula yang utuh keadaannya, tidak akan "sesempurna" keasliannya seperti yang pernah ada, entah kenapa tiba-tiba jadi teringat mengapa hampir tidak ada orang yang bisa menikmati seluruh waktunya dengan cinta pertama mereka, selalu cinta kedua, cinta ketiga bahkan cinta yang kesekian kali. itulah hidup, yang pertama indah memang, tapi yang kedua, yang ketiga, dan seterusnya adalah pengecualian, bisa jadi kumpulan noktah-noktah rasa yang menggelembung melebihi yang pertama tadi. pun begitu, nuansa dan letupan-letupannya tetap tak pernah sama.
ketika sedang duduk setelah pulang itulah yang hilang itu tiba-tiba kembali berputar-putar, sebuah majalah lama yang tergeletak dilantai menyodorkan kepingan kehilangan itu, baru beberapa saat yang lalu. sebuah kisah yang menceritakan tentang seorang perempuan muda yang mempunyai sahabat yang dikenal secara kebetulan, karena dia tidak pernah bertanya siapa namanya maka diberikanlah label "unik" sebagai nama pada phone book nya. seketika hati kecilku berteriak "aku juga punya" yah...aku juga punya yang unik itu, "my unique" begitulah dulu label itu pernah bertengger di benda mungil milik ku. nama yang sederhana tapi tidak sesederhana alur ceritanya.
dari sekian orang-orang yang termasuk kategori "istimewa" dalam keseharian saya terseliplah nama my unique itu, kesehariannya memang unik, berinteraksi dengannya juga bagian dari keunikan itu sendiri, yang pasti mengenalnya adalah keistimewaan juga.
entah kenapa tiba-tiba jadi ingin membuka hand phone milik saya dan melihat nama itu, oow...yah...sekali lagi ini kenyataan, kenyataan dari kehilangan itu. nama itu sudah tidak ada lagi. beberapa waktu yang lalu dengan amat terpaksa dan berat hati setelah memikirkan, menimbang, merasa dan akhirnya memutuskan untuk menghapusnya. tapi bukan berarti dihapus juga dari hati saya, yang unik tetap unik dan selalu dihati, meski yang unik secara lahir itu sudah hilang.
"begitulah hidup, datang dan pergi, hilang dan berganti, meski cuma sekedar nama dilayar hand phone" ulang hati ku kembali.
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)