Minggu, 04 Februari 2007

Rokok

kapan pertama kali mengenal rokok? jawabannya tentu beragam untuk setiap orang, tapi dominan menjawab pada masa-masa smu, sedikit yang mengatakan ketika kuliah, pun begitu sekarang ini sudah banyak anak sltp yang merokok, anak es de pun sudah mulai mencoba-coba, namun tak sedikit yang memberi jawaban "saya bukan perkokok"

saya sendiri mengenal rokok ketika kelas satu smu, kenal dalam artian "kencan" bukan kenal hanya sebatas "tahu". kalau kenal tahu sudah sejak belum sekolah pun sudah tahu, dulu masih jamannya rokok panama, commodore dan kisaran, tidak seperti sekarang, nama rokok aneh-aneh dan mahal-mahal pula.

pertama coba rokok mild, panjangnya kurang lebih 9 cm, bentuknya lebih ramping dan agak "feminim" menruut saya, rasanya agak lebih manis dibandingkan yang lainnya, uniknya meskpun pertama coba tapi tidak ada batuk-batuk, malah asapnya langsung ditelan dan keluar dari hidung. setelah itu ya sudah, cerita tentang rokok selesai.

namun siapa nyana, cerita rokok bersambung bertahun-tahun setelah itu. tak tanggung-tanggung lima batang dji sam soe premium habis sekali duduk ketika itu, tiga malam berturut-turut entah berapa batang rokok yang ku habiskan, dan sisa yang terakhir kusimpan dalam lemari dan masih ada sampai hari ini. kalau ingin paling hanya dipandangi saja bungkusnya.

memang bukan kebanggaan bisa mengenal rokok, dan itu sudah berlalu berbulan-bulan yang lalu, keinginan itu ada seperti saat ini, bahkan ingin mencoba seluruh rokok yang ada, dan yang pasti bukan ardath, rokok itu tidak cocok untukku, kalau ikan dia seperti ikan asin hiks hiks...

lalu, apakah saya merasa "perempuan" dengan merokok seperti halnya laki-laki yang merasa "lelaki" ketika merokok? juga tidak, saya hanya menganggap rokok bukan mutlak milik laki-laki sehingga perempuan haram merokok. pun begitu saya tidak suka perempuan yang merokok...aneh ya???
dan malam ini, keinginan itu kembali datang, tapi tidak boleh dong....kasian orang-orang yang sayang pada saya.....
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

1 komentar:

  1. aduh bos,, tolong jangan singgung merk dong bos.. saya agak tersinggung nih,, karena menurut saya Ardath adalah rokok yang paling enak dan berharga bagi saya.. Saya sudah 3 tahun menikmati Ardath.. Kalau anda menyinggung bahwa anda tidak menyukainya (apalagi menghinanya) sebaiknya jangan cuman sebutkan 1 merek tersebut bos.. Anda bisa menyebutkan merk lain juga, karena saya yakin anda tidak berlangganan lebih dari semua merk lain yang kecuali, saya yakin BUKAN Ardath.. Setidaknya hal itu bisa 'sedikit' lebih sopan...
    Terima kasih dan maaf sebelumnya...

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)