Rabu, 13 Desember 2006

menjemput nafas

puisi cinta orang biasa
yang disampaikan kepada daun
melaju mengikuti arus sungai
dan tersangkut dibatu berlumut
dipungut pencintanya diujung sungai berbatu
disandangkan kehatinya yang menghangat
suatu siang menjemput nafas


Previous Post
Next Post

Mencintai Pagi seperti Mencintai Zenja

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)