Jumat, 29 Desember 2006

jabaran

ihan,

ceritakan pada ku tentang rumput hijau yang sering dijadikan alas duduk anak penggembala dan padang padang yang dijadikan penyangga perut hewan hewan gembala.

katakan pada ku tentang manisnya roman percintaan namun dengan kesakitan menahan rindu yang terbelah-belah, rindu ku tak lagi bercabang, bahkan bulan ini tak seperti bulan kemarin.

jabarkan tentang kata "ha hah"...yang keluar dari mulutmu nyaris sebagai desisan hingga libido ku naik berlipat-lipat dan kau tidak mau bertanggung jawab, kau memang tak salah sebab itu memang sudah menjadi kebiasaan mu. dan kau bahkan tak tahu menahu tentang eranganku mendengar "ha hah" mu itu.

jangan lupa pada teriakan kita "malam ini gila! bushet! malam ini memang gila!" yah...malam ini memang gila dan kau bilang ada "body guard" disampingmu hingga kau tak bisa berbuat apa-apa. aku kesakitan, dan kau bilang "mengertilah dengan keadaan ku" dan aku mengerti.


ihan,

tuliskan tentang cerita burung pipit yang tak sengaja hinggap dikamarku dan menyampaikan pesan bahwa kau merindui ku malam ini, aku tak bisa menggambarkan bagaimana bentuk paruhnya yang tajam bergerak-gerak mengirim isyarat dari mu.

aku tahu kau gelisah akhir-akhir ini, ada yang "tak lagi biasa" kan? ada yang kau pikirkan, percayalah sayang itu hanya sebuah kesalah pahaman, lupakan siapa-siapa yang tak layak diingat dan rengkuh siapa-siapa yang bisa memberikan cinta untuk mu, ah...aku cemburu kau terlalu banyak mendapatkan cinta. sedang cinta yang kuberi tak seberapa bila dibandingkan dengan apa yang sudah kau peroleh.

kirimkan kepada ku catatan kecil usang mu yang titipkan untuk seseorang itu, aku senang akhirnya kau bisa, aku senang akhirnya kau mampu. semua butuh proses, dan kau mulai mematangkan logika

hahahah...aku tergelak mendengar cerita mu tentang lelaki tikus itu...sungguhpun itu sebuah imaji tapi mereka selalu ada didekat mu...dan mereka menebar aromanya yang membuat selera makn kita hilang dan ingin muntah....hahahahaha...aku ikut membantu mu mentertawa kan mereka

ihan,

aku tahu kau kejam, sekali waktu kau membunuh dengan cara tak biasa, seperti cara mencintamu yang tak biasa pula. aku salut dengan cara mu membunuh, dengan cara mu menyiksa, mungkin aku bisa berguru pada mu untuk yang satu ini.

akhirnya...kita bebas terbang diudara kan? dengan teriakan teriakan gila yang lebh keras dan membahana memecah gelap malam, yah...pergi dan jangan lupa kembali.

Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)