Minggu, 23 Juli 2006

"cinta...aku merindui mu"

cinta...
kalau kau dekat, sungguh sangat banyak yang ingin kubagi denganmu, tentang bulan purnama yang terlewatkan seperti biasanya, tentang matahari, tentang kehidupan, dan tentang laut, laut yang pernah kita ceritakan bersama...
sebulan tanpamu, ada yang berbeda dari hari demi hari yang terlewati, sepi....aku rindu keromantisanmu, juga ledekan-ledekan konyolmu. aku rindu semua, semuanya. aku ingin melihatmu, seperti diwaktu sesaat sebelum kau pulang.
tentu sangat tidak adil jika aku harus memakimu karen rindu yang sudah tidak terbendung ini, perih, sakit tapi juga terasa nikmat. kenapa harus seperti ini cinta?kenapa begitu banyak aral untuk merinduimu, apalagi memelukmu, tidak, bukan, tepatnya memandangmu dengan mesra.
andai perasaan bisa kubentuk, andai cinta bisa kuarahkan. aku hanya ingin yang sederhana saja, tidak perlu rumit-rumit sekali. aku mencoba mengkhianati perasaanku, tapi aku tidak mampu. ah sayang...kamu terlalu pintar membuatku mencintaimu, yah, kau telah berhasil memenjarakan aku dalam hatimu hingga aku tak pernah berikir berpaling darimu.
kapan kita terbang bersama honey? dengan cara yang hanya kita yang bisa melakukannya, aku ingin sekali. aku rindu sekali. rindu mendengar rayuanmu di telingaku seperti waktu itu, sesaat sebelum kau pulang.
2 zulags
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

1 komentar:

  1. Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan para pemimpin ?
    "Membela yang lemah dan membantu yang miskin" jawab Nabi.

    Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan ulama ?
    Memberi contoh yang baik dan mendukung pemimpin
    YAng membela orang - arang lemah" jawabnya

    Ya Rasulullah ... apa yang harus dilakukan orang-orang lemah dan miskin ?
    "Bersabarlah, dan tetplah bersabar
    Jangan kau lihat pemimpinmu yang suka harta
    Jangan kau ikuti ulamamu yang mendekati mereka
    Jangan kau temani orang-orang yang menjilat mereka
    Jangan kau lepaskan pandanganmu dari para pemimpin dan ulama yang hidupnya juhud dari harta"

    Ya RAsulullah... Pemimpin seperti itu sudah tidak ada
    Ulama seperti itu sudah menghilang entah kemana
    Yang tersisa adalah pemimpin serakah
    Yang tertinggal adalah ulama-ulama yang tama'
    Banyak rakyat yang mengikuti keserakahan mereka
    Ummat banyak yang meneladani ketamakan mereka !
    Apa yang harus aku lakukan, Ya... RAsulullah !
    Siapa yang harus aku angkat jadi pemimpin ?
    Siapa yang harus aku ikuti fatwa-fatwanya ?
    Siapa yang harus aku jadikan teman setia ?

    "Wahai ummatku...
    Tinggalkan mereka semua
    Dunia tidak akan bertambah baik sebab mereka
    Bertemanlah dengan anak dan istrimu saja
    Karena Allah menganjurkan, "Wa 'asiruhunna bil ma'ruf"
    Ikutilah fatwa hatimu
    Karena hadits mengatakan, "Istafti qalbaka, wa in aftaukan nas waftauka waftauka"
    Dan angkatlah dirimu menjadi pemimpin
    Bukankah, "Kullulkum Ra'in, ea kullukum masulun 'an ra'iyyatihi ?

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)