Jumat, 07 Juli 2006

"Perasingan"

ijinkan aku beristirahat sejenak, sekedar untuk menepi dari kebisingan hidup dan gerah yang tak terkatakan. menepi pada seraut wajah senja yang membius raga pada jelaga kehidupan yang pekat. pada jingga yang mensenarai cakrawala hingga ke puncak persemayaman yang paling itnggi. kulihat ada sepasang camar yang terbang tinggi, tidak saling mendahului bahkan sangat teratur kepakan sayapnya. terbang teratur menjajaki langit yang terburai awan putih pada setiap lapisannya. ingin ketika itu aku mensejajarinya, sekedar mengepakkan sayap kecilku yang sama sekali tak bertenaga ini, tapi tak mampu. dalam senyum ku lihat saja mereka terbang berpasangan.
itu sudah membuatku merasa bahagia meski tak perlu terbang, dalam kebahagian makhluk lain selalu ada bahagia bagi setiap jiwa mungil yang senantiasa bersyukur pada kebesaran Nya. meski tidur dengan beralaskan handuk basah saking tidak tahannya panas ketika malam hari akhir-akhir ini. dengan sedikit geliat dan desahan sebagai pertanda ereksi tubuh. yang akhirnya bisa tertidur juga meski tidak terlalu pulas. dengan mimpi yang tidak terlalu indah.
ijinkan aku menepi sebentar, ketepi jalan yang orang belum pernah berhenti disana. sekedar untuk melihat-lihat dan membandingkannya dengan tempatku berada sekarang, yang berdebu, panas dan terik juga pengap ini. adakah disana lebih baik? iya, disana jauh leih baik, ditempat terasing yang tidak semua orang bisa menjangkaunya.
Previous Post
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)